Pada pertemuan kedelapan ini, kami mahasiswa Fakultas Psikologi 2014 mendapatkan 1 kelas tambahan yang menyebabkan kami harus kuliah hingga jam 3 sore. Memang kelas tambahan tersebut cukup membuat kami kelelahan mengingat banyaknya tugas yang diberikan dan kami baru saja menempuh UTS. Namun karena waktu yang terbatas, kami pun harus mengikuti kelas tambahan tersebut. So, ini adalah rangkuman saya berkenaan dengan Manusia dan Afektivitasnya, Kebebasan, dan juga Pengetahuan dan Intelegensi. Semoga bermanfaat ! :)
Manusia dan Afektivitasnya
Kekayaan dan Kompleksitas Afektivitas Manusia
Manusia dapat dibedakan dengan tumbuhan karena manusia memiliki afektivitas. Afektivitas adalah sesuatu yang membuat manusia menjadi "berada" di dunia karena mendorong orang untuk mencintai, mengabdi, dan kreatif. Afektivitas juga lah yang memperdalam cara hadir kita di dunia ini.
Disposisi (pendapat) afektif dasar subjek terhadap objek adalah kehidupan afektif berputar pada2 kutub yang saling bertentangan satu sama lain dan mengarah kepada objek karena menyukainya, atau berpaling karena menganggapnya buruk. Pada intinya, cinta adalah afektivitas paling dasariah. Sikap yang diambil afektivitas berhadapan dengan objek adalah yang dianggap berguna, subjek mencintainya (cinta utilitaris atau bermanfaat).
Sikap subjek juga ditentukan secara afektik oleh objeknya. Hal tersebut dibedakan menjadi 2, yaitu perasaan dan emosi. Perasaan dan emosi merupakan keadaan / cara yang berbeda menurut bagaimana subjek dapat menguasai objek tertentu. Menurut Thomas Aquinas, keadaan dan cara berbeda-beda tersebut adalah "Hasrat-hasrat jiwa". Meninjau ciri khas kebenaran afektivitas disebut "suasana hati". Suasana hati akan menjadi baik apabila kemampuan bekerja baik pula.
St. Thomas Aquinas
Sumber : http://www.quote-coyote.com/quotes/authors/a/thomas-aquinas/quote-18573.html
Apa yang merupakan perbuatan afektif dan bukan perbuatan afektif?
Cinta mendahului perbuatan sehingga cinta akan membuktikan diri seseorang di dalam perbuatannya. Afektivitas bukan hanya kesanggupan merasa, tetapi menyangkut kehidupan spiritual.
Afektivitas adalah semua perbuatan afektif subjek sehingga subjek ditarik oleh objek dan sebaliknya. Afektif dianggap mirip dengan perbuatan mengenal karena merupakan perbuatan yang vital. Namun, perbedaannya tersebut karena afektif adalah perbuatan yang pasif sedangkan "mengenal" adalah perbuatan yang aktif dimana subjek membuka diri kepada objek tertentu.
Sumber : http://adzkia.com/wp-content/uploads/2010/05/adab-sedekah.jpg
Kondisi Afektivitas Manusia
Agar terdapat afektivitas, perlu adanya suatu ikatan kesamaan antara subjek dan objek dari perbuatan afektifnya. Apakah kesenangan harus dicurigai? Kita hidup dibawah "cara afektif" kesenangan yang bersatu dalam perasaan dan pemikiran. Kesenangan merupakan perasaan subjek bila dihinggapi oleh perasaan yang lebih baik.
Cinta akan Diri, Sesama, dan Tuhan
Cinta akan dirinya sendiri sering dianggap oleh banyak orang sebagai egoisme. Egoisme adalah menolak perhatian otentik kepada orang lain dan hanya mengambil keuntungan dari orang lain. Padahal, mencintai diri sendiri hanya akan dapat ditemukan apabila orang tersebut dapat mencintai orang lain secara sungguh-sungguh.
Mencintai Tuhan bukan berarti kita mengasingkan diri dari diri kita sendiri. Hal ini dikarenakan Tuhan tidak pernah melawan kita. Tuhan adalah sesuatu yang transenden atau melampaui kita, namun juga imanen yaitu sangat dekat dengan kita. Menurut St. Agustinus, Tuhan adalah pangkal dari kepribadian kita dan merupakan dasar semua manusia untuk berkomunikasi. Semakin kita dekat dengan orang lain, makan kita akan semakin dekat dengan Tuhan.
Sumber : http://www.doaharian.com/front/images/stories/gambar/doa-harian-0004.jpg
Pada akhir sesi pembelajaran mengenai Manusia dan Afektivitas, Pak Carolus memanfaatkan sisa waktu yang ada dengan menggunakannya untuk membuat semacam permainan yang berkaitan dengan dinamika kelompok dan juga afektivitas manusia. Permainan ini sangat sederhana namun memilik makna yang mendalam. Kami diinstruksikan untuk membuat lingkaran yang besar dan kemudian kami melepas sepatu kami masing-masing dan menaruhnya di depan kami. Pak Carolus akan memulainya dengan menghampiri satu orang kemudian berkata "Apakah kamu mencintaiku?" Setelah itu, orang yang dihampiri dapat menjawab "Ya atau Tidak". Kemudian, Pak Carolus akan bertanya lagi "Mengapa kamu mencintaiku atau tidak mencintaiku". Orang yang dihampiri harus menjawab dengan menggunakan salah satu alasan yang spesifik, seperti "Karena kamu menggunakan gelang". Setelah memberikan alasan, semua orang yang merasa menggunakan gelang harus berpindah dari sepatu yang ditempatinya. Orang terakhir yang mendapatkan tempat akan dihukum dengan menggantikan peran dari Pak Carolus. Menurut saya, nilai-nilai yang didapatkan dari permainan ini adalah nilai solidaritas dan kebersamaan karena sesama teman dapat saling membantu, kemudian juga ada nilai konsentrasi sehingga dapat cepat tanggap dan merasa apabila alasan yang diberikan sesuai dengan apa yang ada di dirinya, dan masih banyak lagi. Permainan ini juga memberikan kami semacam refreshing untuk melepas kepenatan yang didapatkan selama kegiatan perkuliahan.
Sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXoRP-lpEX7nfgi53YG2sFqF-uBeC35Vf9FXOgLLcg0oJGNHCV7ewMyjNXhUmT6vGIWxgjq2Ki4YEBy_pIEIOjPJq5wRcI5cCGtnd_OBAcqqrLJ6gs0tjLgwkqxqEk7gc_krjZTrz7CcAp/s1600/kelinci.jpg
Referensi :
Power Point mengenai Manusia dan Afektivitasnya karangan Dr. Raja Oloan Tumanggor
Refleksi Filosofis Tentang Kebebasan
Pada sesi kedua pertemuan kedelapan
ini, kami menerima materi mengenai Kebebasan. Materi tersebut diberikan oleh
salah satu dosen favorit saya, yaitu Bapak Bonar Hutapea. Beliau memberikan
penjelasan dengan sangat menarik dan juga penuh akan ide-ide yang membuat
materi yang diberikan seakan-akan materi yang sangat mudah untuk dipahami dan
dimengerti.
Jiwa dan Kebebasan
Eksistensi jiwa memampukan manusia
untuk menghadirkan diri secara total di dunia dan memungkinkan manusia
menentukan perbuatannya. Jiwa berhubungan dengan kehendak bebas dan karena
jiwalah manusia menjadi mahluk bebas. Kebebasan itu mendasar bagi manusia dan
merupakan arti pentingnya dari sebuah humanisme.
Menurut Erich Fromm dalam bukunya yang
berjudul “The Fear of Freedom”
menyatakan bahwa Sejarah manusia adalah
sejarah perjuangan kebebasan. Hal tersebut memiliki makna bahwa kebebasan
adalah hal yang tidak terpisahkan dari eksistensi manusia.
The Fear of Freedom
Erich Fromm
Sumber : http://www.magiccarpetbooks.com/shop_image/product/007965.jpg
Pandangan Determinisme
adalah aliran yang menolak kebebasan
sebagai kenyataan hidup bagi manusia. Setiap peristiwa, termasuk tindakan dan
keputusan manusia disebabkan oleh peristiwa-peristiwa lainnya.
Berikut adalah berbagai pandangan dan
juga aliran mengenai determinisme :
1.
Determinisme
fisik-biologis
2.
Determinisme
psikologis
3.
Determinisme
sosial
4.
Determinisme
teologis
Kebebasan sebagai Bagian dari Eksistensi
Manusia
Menurut padangan Immanuel Kant tentang
kebebasan dan kehidupan moral, perbuatan moral ada pada kebebasan itu sendiri.
Hal ini dikarenakan adanya tanggung jawab karena kehidupan tidak berjalan teratur
tanpa adanya tanggung jawab.
Apa Arti Kebebasan?
Secara umum, kebebasan adalah ketika tidak
adanya hambatan, paksaan, halangan, dan aturan. Namun, apabila ditelaah secara
khusus, kebebasan tersebut dinamakan kebebasan eksistensial.
Menurut proses Filsuf Whitehead, kebebasan
eksistensial adalah penyempurnaan diri dan
kesanggupan memilih dan memutuskan. Hal tersebut ditegaskan oleh Franz Magnis-Suseno yang mengatakan bahwa ada
kemampuan mengungkapkan berbagai dimensi kemanusiaan yaitu kebebasan dan hak-hak
dasar.
Jenis-jenis Kebebasan
1.
Kebebasan
horizontal
Adalah kebebasan yang berkaitan
dengan kesenangan dan kesukaan yang bersifat spontan dan merupakan pertimbangan
intelektual
2.
Kebebasan
vertical
Adalah kebebasan untuk
memiliki pilihan moral, pertimbangan tujuan, tingkatan nilai
3.
Kebebasan
eksistensial
Adalah kebebasan yang
terkait dengan kebebasan positif (lambang martabat manusia) dan kebebasan
sosial (terkait dengan orang lain)
Nilai humanistik dalam
kebebasan eksistensial
-
Melibatkan
pertimbangan
-
Mengedepankan
nilai kebaikan
-
Menghidupkan
otonomi
-
Menyertakan
tanggung jawab
Kebebasan sosial dibatasi dalam hal
fisik, psikis dan normatif
alasan adanya pembatasan kebebasan sosial
:
·
Menyertakan
pengertian
·
Memberi
ruang bagi kebebasan eksistensial
·
Menjamin
pelaksanaan keadilan bagi masyarakat
·
Terkait
dengan hakikat manusia sebagai mahkhluk sosial
Sejarah Perkembangan Masalah Kebebasan
Masalah kebebasan merupakan masalah yang
sudah sangat lama dan memiliki sejarah panjang. Filsafat Yunani tidak
memberikan jawaban yang memuaskan atas masalah kebebasan karena adanya
pandangan bahwa semua hal berada di bawah “nasib” yang mengatasi manusia dan
secara sadar atau tidak sadar menentukan tindakan. Jadi, tak ada
pertanggungjawaban manusia atas tindakannya. Menurut pemikiran Yunani, manusia
adalah bagian alam maka harus mengikuti hukum umum yang mengaturnya. Manusia
terpengaruh oleh sejarah yang bergerak secara siklis
Pada zaman abad pertengahan, masalah
kebebasan dilihat dalam perspektif teosentrik. Kemudian pada zaman modern,
perspektif teosentrik digantikan oleh perspektif antroposentrik. Setelah itu,
pada era kontemporer, kebebasan dipermasalahkan dari sudut pandang sosial. Kebebasan
dalam pemikiran Timur cenderung dilihat sebagai pembebasan dari kendala
keinginan egoistik dan dari kecemasan untuk mencapai kesatuan dan pengendalian
diri.
Sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c3/Raphael_School_of_Athens.jpg/400px-Raphael_School_of_Athens.jpg
Pada akhir pembelajaran sesi kedua,
kami mendapatkan tugas dari Pak Bonar berkenaan dengan materi mengenai
Kebebasan ini. Pak Bonar mengajak kami untuk membuat semacam tugas tutorial
mengenai Kebebasan dengan memberikan suatu pertanyaan yang sangat sederhana
namun menuntut kami untuk berpikir tidak hanya secara logis, tetapi juga
kritis. Pertanyaan yang diberikan adalah “Apakah
Manusia Itu Bebas”.
Menurut saya, manusia pada dasarnya
adalah makhluk yang memiliki kebebasan di setiap individunya. Namun, kebebasan
tersebut tidak dapat diartikan bahwa bebas secara menyeluruh yang artinya boleh
melakukan apa saja yang dia mau. Kebebasan tersebut juga tetap harus memiliki
batasan-batasan yang menjadikan manusai tersebut menjadi individu yang baik
yang dapat diterima manusia.
Manusia dapat dikatakan sebagai
individu yang bebas karena manusia memiliki HAM (Hak Asasi Manusia) yang
mendukung manusia untuk memiliki kebebasan yang paling mendasar, yaitu
kebebasan untuk hidup. Setiap manusia juga diberikan banyak sekali kebebasan
seperti kebebasan berekspresi, memberikan aspirasi/pendapat, memeluk agama
sesuai kepercayaannya masing-masing, dan masih banyak lagi. Namun di balik
semua itu, setiap individu juga tidak boleh melupakan bahwa semua itu tetap ada
batasan yang tidak boleh dilewati. Contoh batasan itu adalah adanya hukum yang
berlaku dan bersifat mengikat serta memaksa setiap individu untuk tunduk
terhadap hukum tersebut. Selain itu,
adanya ajaran-ajaran agama yang juga bersifat mengatur individu untuk tetap
berada di jalan yang benar sehingga seorang individu dapat dikatakan bebas
secara utuh.
Manusia dapat dikatakan sebagai
individu yang bebas apabila makna dari kebebasan itu sendiri tidak memiliki
arti bahwa bebas melakukan apa saja yang dia inginkan, melainkan memiliki arti
bebas untuk memilih segala sesuatunya menggunakan hati nurani. Sebab, nati
nurani akan selalu menuntun manusia untuk melakukan hal-hal baik di dunia ini
dan tidak akan menjerumuskan manusia itu sendiri pada dasarnya. Hati nurani
akan membimbing setiap individu untuk selalu tetap di jalan yang benar dan
mematuhi segala aturan yang berlaku salama aturan tersebut bertujuan untuk
membentuk individu menjadi lebih baik lagi.
Saya juga ingin membahas bahwa pada
dasarnya, memeluk agama bukanlah kewajiban dari setiap manusia. Wajib artinya
harus memeluk agama tertentu. Memiliki kebebasan beragama itu sendiri memiliki
makna bahwa setiap manusia diberikan hak untuk memeluk agamanya masing-masing
sesuai dengan kepercayaannya. Pada dasarnya, setiap agama memiliki ajaran yang
baik bagi individu sendiri, namun individu yang memeluk agama tersebut lah yang
sering kali tidak baik dalam bertingkah laku di dunia ini.
Sumber : http://majalahembun.com/wp-content/uploads/2013/08/Hal-14.jpg
Referensi
:
Power
Point mengenai Refleksi Filsosif tentang Kebebasan karya Pak Bonar Hutapea,
M.Si P.Si.
Pengetahuan
dan Intelegensi
Sebelum
sesi ketiga mengenai Pengetahuan dan Intelegensi, kami mendapatkan waktu jeda
yang cukup lama, yaitu kurang lebih satu jam. Kami pun diberikan tugas untuk
membuat power point berkenaan dengan materi yang akan diberikan. Hal ini
dimaksudkan agar murid-murid tidak hanya menjadi penerima informasi yang pasif,
namun juga harus sebagai peserta didik yang aktif. Selain itu, tugas ini
memberikan kami manfaat untuk mengembangkan kreativitas kami masing-masing dan
juga meningkatkan solidaritas di dalam kelompok.
Kompleksitas
Pengetahuan Manusia
Kompleksitas
pengetahuan manusia adalah nilai kekayaan dan kesempurnaan bagi makhluk yang
mempunyai baik bagi manusia, malaikat, ataupun binatang. Kompleksitas
pengetahuan memberikan kami berbagai macam pandangan :
Sumber : http://manajemenproyekindonesia.com/wp-content/uploads/2011/11/1288033227Z6L9w4.jpg
Secara
perseptif, manusia akan muncul secara spontan yang memungkinkan manusia untuk
menyesuaikan diri secara langsung dengan situasi yang disajikan dan menyatakan
dirinya lebih.
Secara
reflektif adalah ketika manusia membuat suatu objektif dari realitas apapun
juga dan mengungkapkannya baik dalam bentuk ide, konsep, definisi, dan putusan.
Secara
diskursif adalah ketika memperhatikan suatu objek dari benda dan kemudian aspek
yang lain, dari akibat ke sebab dan dari sebab ke akibat, dari prinsip ke
konsekuensi dan dari konsekuensi ke prinsip.
Secara
induitif adalah ketika manusia memahami secara langsung benda atau situasi
dalam salah satu aspek secara keseluruhan dalam bagian, sebab dalam akibat,
konsekuensi dan prinsip.
Secara
induktif adalah ketika manusioa menarik yang universal dari pada yang tergolong
individual.
Secara
kontemplatif adalah ketika mempertimbangkan hal-hal yang ada dalam dirinya
sendiri dan untuk dirinya sendiri.
Secara
spekulatif adalah ketika mempertimbangkan hal-hal dalam ide atau konsep
mengenai hal tersebut.
Secara
praktis apabila mempertimbangkan hal-hal menurut bagaimana hal tersebut bias digunakan.
Arti
Pengetahuan
Pengetahuan
adalah suatu kegiatan yang mempengaruhi subjek yang mengetahui di dalam dirinya
sehingga memperkaya dan menyempurnakan eksistensi dari subjek itu sendiri.
Sumber : http://1.bp.blogspot.com/-I0drwc5pyAY/URu1aqt4IuI/AAAAAAAACco/6j2622PoTuY/s1600/images.jpg
Dari segi subjek
Pengetahun
memiliki karakteristik sebagai berikut :
Keterbukaan
: si pengenal bisa menjadi sadar akan eksistensi dan kodrat realitas.
Kemampuan
menyambut : objek yang dikenal mempengaruhi eksistensi subjek sendiri dan
tinggal dalam bentuk gambar , ingatan dan ide.
Interioritas
: adanya tempat dalam si pengenal dalam dirinya , maka ia mempunyai
interioritas ,semakin banyak interioritas semakin banyak mengetahuinya.
Dari segi objek
Untuk
menjadi objek yang dikenal, untuk menyatakan dirinya pada satu pihak membuat
kesan (atau mempengaruhi) subjek. Dan pihak lain ditangkap oleh subjek itu.
Suatu realitas bisa mempengaruhi lainnya, hanya sejauh ia distruktur ,
ditentukan , sejauh ia mempunyai bentuk yang memberikan kepada fisionomi
khasnya dan menyebabkan adanya perbendaan dari yang bukan ia. Bentuk suatu
benda menunjukkan kepada kita orientasi , tujuan dan arti benda itu.
Intelegensi
Yang bukan intelegensi :
Pengetahuan
manusia adalah sekaligus indrawi dan intelektif.
Pengetahuan
inderawi dan pengetahuan intelektif bersifat sinergis
Berkat
inderawi pengetahuan manusia menyerupai pengetahuan hewan dan berkat keduanya
(inderawi dan intelektif) ia melebihi secara esensial.
Inderawi
batin adalah ingatan dan imajinasi (daya membayangkan), keduanya merupakan
intelegensi, namun pancaindera hanya menggambarkan segi-segi material dan
konkret serta individualisasikan sedangkan menyatakan, menyimpan, membangkitkan
dan mempertimbangkan (konsep atau ide) struktur esensial , susunan metafisik,
eidos dari objek itu.
Sifat dan Objek Intelegensi
Descartes
roh
justru memungkinkan untuk mencapai hakikat sendiri dari realitas , sedangkan
panca indera hanya memberitahukan kepada kita yang apa yang berguna atau apa
yang merugikan dari hal-hal tersebut.
Rene Descartes
Corgito Ergo Sum
Sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzGSaHHey3QvPGVUVRVbI8BPRgUtvt4tYgccTbGXydDAUhtBHSIQibi1j0pAUEvxkSqMUeqfZ8OtDh-fv-Y8T7-g71ygBu-g04ze2DVUjFQOAWNJhKHT2IFwO5iNErvO5PxO_-GfBw_ejY/s320/COGITO.jpg
Psikologi kontemporer
Tidak
menentang intelegensi dengan pancaindera, tetapi membandingkan intelegensi
orang dewasa dengan intelegensi anak, intelegensi orang dewasa dapat dikenal
dengan objeknya, sedangkan intelegensi anak bersifat egosentris.
Intelegensi
berasal dari kata ‘intus’ berarti dalam. Legere berarti membaca dan menangkap.
Sehingga Intelegensi berarti ‘membaca’ dimensi dalam segala hal dan menangkap
artinya yang dalam.
Segala
penegasan, penilaian, kesimpulan dan penalaran kita didasarkan kepada beberapa
prinsip, yaitu :
1. Prinsip
identitas
2. Prinsip
alasan yang mencukupi
3. Prinsip
kausalitas efisien
Prinsip-prinsip
tersebut bersifat eviden dari dirinya sendiri karena mereka tidak bisa
disangkal tanpa dipergunakan sebagai alasan sangkalannya, mereka juga tidak
bisa dibuktikan karena untuk membuktikan sesuatu harus digunakan suatu prinsip
lebih fundamental daripada apa yang mau dibuktikan.
Kegiatan Intelegensi Manusia
Intelegensi
merupakan salah satu kemampuan manusia dan beroperasi dengan partisipasi semua
kemampuan lain. Intelegensi melalui aktivitas dinamisme intelektual saja, perlu
kehendak, keyakinan, keberanian dan kesabaran. Untuk dapat mengerti dibutuhkan
bantuan dan kolaborasi,perlu informasi terhadap suatu objek , bimbingan
penelitian , berpikir dalam hubungan dengan orang-orang lain.
Kodrat Intelegensi Manusia
Menurut
aliran sensualisme atau empirisme psikologi masukan informasi lewat indralah
tempat bergantungnya pengetahuan kita dan intelegensi kita. Sifat immaterial
atau karakter transeden inderawi buka hanya muncul sebagai kesimpulan analisis
filosofis, karena roh bukanlah sesuatu yang bersifat material.
Walaupun
telah menyiapkan bahan yang akan dipresentasikan, kelompok SPIRIT TO SHARE
tidak memiliki kesempatan untuk menampilkan dan juga mencoba untuk menjelaskan
kepada teman-teman mahasiswa dikarenakan kendala waktu. Banyak juga kelompok
lainnya yang hanya mendapatkan. Setiap kelompok hanya diberikan waktu 3-5 menit
untuk mempresentasikan hasil kerja yang telah dibuat. Kami sangat menyayangkan
kesempatan minim yang diberikan kepada kami sehingga hasil karya kami tidak
dapat ditampilkan. Terlebih lagi, para mahasiswa juga seakan-akan tidak
mendapatkan materi yang baik dan jelas mengingat bahwa semua kelompok hanya
menampilkan power pointnya dengan sekilas. Namun, kami telah berhasil
menghimpun beberapa pertanyaan dari teman-teman kami mengenai hasil kerja
kelompok kami :
Apakah pengetahuan itu berbanding lurus dengan
intelegensi?
Kemampuan
sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu
menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Adakalanya
perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak
dengan anak yang lainnya, sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah
memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawan
sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal
yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar.
Selama
kegiatan belajar mengajar, tentunya terdapat materi pembelajaran berupa
pengetahuan yang ingin disampaikan kepada para peserta didik. Hal ini
menyebabkan bahwa pengetahuan sebenarnya berbanding lurus dengan intelegensi
dan saling terkait antara yang satu dengan yang yang lain. Pengetahuan adalah
rangsangan bagi manusia untuk dapat mengembangkan intelegensi masing-masing.
Sumber : http://www.darussalaf.or.id/wp-content/uploads/2014/03/garis-hitam-lurus-640x318.jpg
Apa contoh dari kegiatan intelegensi?
Kemampuan
mengklasifikasi pola – pola objek
Seorang
yang normal adalah orang yang mampu dalam mengklasifikasikan
stimulasi-stimulasi yang tidak identik ke dalam satu kelas atau rumpun
Kemampuan
beradaptasi (kemampuan belajar)
Kemampuan
beradaptasi merupakan suatu kemampuan yang harus manusia miliki dalam
kehidupannya dan kemampuan beradaptasi ini menentukan inteligensi atau
kecerdasan seseorang apakah inteligensinya tinggi atau rendah
Kemampuan
menalar secara deduktif
Yaitu
kemampuan menalar atau melogikan sesuatu dari kesimpulan menjadi paparan yang
detail
Kemampuan
menalar secara induktif
Yakni
kemampuan penalaran atau melogikakan sesuatu yang berupa paparan atau
penjelasan menjadi suatu kesimpulan yang mewakili
Kemampuan
mengembangkan konsep
Yaitu
kemampuan seseorang memahami suatu cara kerja objek atau fungsinya dan
kemampuannya bagaimana menginterpretasikan suatu kejadian
Kemampuan
memahami
Kemampuan
memahami adalah kemampuan seseorang dalam melihat adanya hubungan atau relasi
didalam suatu masalah dan kegunaan – kegunaan hubungannya bagi pemecahan
masalah tersebut.
Kemampuan
untuk berfikir secara konvergen (memusat) dan divergen (menyebar)
Kemampuan
berfikir secara abstrak
Kemampuan
berfikir dan bertindak secara terarah, bertujuan, dan rasional
Kemampuan
untuk menyatukan pengalaman-pengalaman
Kemampuan
untuk menggunakan apa yang telah dipelajari
Kemampuan
untuk belajar dengan lebih baik,
Kemampuan
untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sulit dengan memperhatikan aspek psikologis dan intelektual
Kemampuan
untuk menyesuaikan diri dan merespon terhadap situasi-situasi baru
Kemampuan
untuk memahami masalah dan memecahkannya.
Karena
intelegensi merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir
secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi sebenarnya tidak dapat diamati
secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang
merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.
Sumber : http://himitsuqalbu.files.wordpress.com/2013/07/motivasi-belajar.jpg
Apa itu Interioritas?
Interioritas
itu, kita mengidentifikasi lagisecara lebih mendalam mengenai pengetahuan itu
sendiri. Jadi, kita mencoba untuk mengetahui dan mencari tahu secara lebih atau
mendalam mengenai suatu pengetahuan sehingga, pengetahuan tersebut menjadi
sesuatu yang valid atau pasti.
Sumber : http://www.cocinasrio.es/imgs/interioristas.jpg
Bagaimana cara agar masyarakat umum mengetahui dan
mengerti intelegensi?
Dengan
cara melakukan test IQ, sehingga masyarakat umum dapat mengetahui dan mengerti
itelegensi. Dengan test IQ pun kita dapat mengetahui berbagai hal, seperti
tingkat IQ nya, pemahaman dan pengetahuannya. Dengan individu melakukan test IQ
,individu tersebut bisa mengetahui tingkat intelegensi dari dalam dirinya
masing-masing sehingga masyarakat umum dapat mengetahui dan mengerti apa itu
intelegensi.
Sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv521F23uNmQ4yKSXiZZntFzsm6JtlaSL-OM9uPDB3qy4Gt9mO_fHeXIlKUp7WhQ147OjzJERAlBBY9jjsE7QFek4ebCCbYX3oncUf0rUKOyf_z6yhY2zpksgYcRNv_aDfPa3HCIqrA0Y/s1600/Picture11.jpg
Referensi
:
http://putusutrisna.blogspot.com/2011/04/hubungan-antara-intelegensi-dengan.html
http://kentanks.blogspirit.com/archive/2006/03/04/intelegensi-dan-iq.html
http://id.wikipedia.org/wiki/bakat/psikologi
http://id.wikipedia.org/wiki/kreativitas/psikologi
http://id.wikipedia.org/wiki/belajar/psikologi
Buku
Modul Filsafat
https://www.google.co.id
dan, jujur ya gua sempet mikir ini blog cewe atau cowo loh hahaha saking rapinya blog u #gaboong. 90 dannis!!
BalasHapuswowww thanks banget loh jeannn... lu punya juga rapi sama keren banget blognya hehehe
Hapusrapi amat wey blog lu hahahaha lagunya bikin tenang, over all uda bagus bngt hahaha 93 ya :D
BalasHapusthanks griddd. iya biar tenang baca blognya hehehehe
Hapusbagus dan, lengkap juga.. 95 ya buat lw
BalasHapusthanks yola ! ttep solid ya !
Hapusini edan inih..... wkwkwk keren 99 !
BalasHapusCoin Casino Review | Get $10 Free + $500 Bonus
BalasHapusCoin Casino is a reliable, legal, safe and trusted 메리트카지노 online 제왕카지노 casino, offering a variety of games and payment options. All you 인카지노 have to do to