Jumat, 26 September 2014

Pertemuan Kedelapan (Jumat, 27 September 2014)

Pada pertemuan kedelapan ini, kami mahasiswa Fakultas Psikologi 2014 mendapatkan 1 kelas tambahan yang menyebabkan kami harus kuliah hingga jam 3 sore. Memang kelas tambahan tersebut cukup membuat kami kelelahan mengingat banyaknya tugas yang diberikan dan kami baru saja menempuh UTS. Namun karena waktu yang terbatas, kami pun harus mengikuti kelas tambahan tersebut. So, ini adalah rangkuman saya berkenaan dengan Manusia dan Afektivitasnya, Kebebasan, dan juga Pengetahuan dan Intelegensi. Semoga bermanfaat ! :)



Manusia dan Afektivitasnya

Kekayaan dan Kompleksitas Afektivitas Manusia

Manusia dapat dibedakan dengan tumbuhan karena manusia memiliki afektivitas. Afektivitas adalah sesuatu yang membuat manusia menjadi "berada" di dunia karena mendorong orang untuk mencintai, mengabdi, dan kreatif. Afektivitas juga lah yang memperdalam cara hadir kita di dunia ini.

Disposisi (pendapat) afektif dasar subjek terhadap objek adalah kehidupan afektif berputar pada2 kutub yang saling bertentangan satu sama lain dan mengarah kepada objek karena menyukainya, atau berpaling karena menganggapnya buruk. Pada intinya, cinta adalah afektivitas paling dasariah. Sikap yang diambil afektivitas berhadapan dengan objek adalah yang dianggap berguna, subjek mencintainya (cinta utilitaris atau bermanfaat).

Sikap subjek juga ditentukan secara afektik oleh objeknya. Hal tersebut dibedakan menjadi 2, yaitu perasaan dan emosi. Perasaan dan emosi merupakan keadaan / cara yang berbeda menurut bagaimana subjek dapat menguasai objek tertentu. Menurut Thomas Aquinas, keadaan dan cara berbeda-beda tersebut adalah "Hasrat-hasrat jiwa". Meninjau ciri khas kebenaran afektivitas disebut "suasana hati". Suasana hati akan menjadi baik apabila kemampuan bekerja baik pula.


St. Thomas Aquinas

Sumber : http://www.quote-coyote.com/quotes/authors/a/thomas-aquinas/quote-18573.html


Apa yang merupakan perbuatan afektif dan bukan perbuatan afektif?

Cinta mendahului perbuatan sehingga cinta akan membuktikan diri seseorang di dalam perbuatannya. Afektivitas bukan hanya kesanggupan merasa, tetapi menyangkut kehidupan spiritual.

Afektivitas adalah semua perbuatan afektif subjek sehingga subjek ditarik oleh objek dan sebaliknya. Afektif dianggap mirip dengan perbuatan mengenal karena merupakan perbuatan yang vital. Namun, perbedaannya tersebut karena afektif adalah perbuatan yang pasif sedangkan "mengenal" adalah perbuatan yang aktif dimana subjek membuka diri kepada objek tertentu.


Sumber : http://adzkia.com/wp-content/uploads/2010/05/adab-sedekah.jpg


Kondisi Afektivitas Manusia

Agar terdapat afektivitas, perlu adanya suatu ikatan kesamaan antara subjek dan objek dari perbuatan afektifnya. Apakah kesenangan harus dicurigai? Kita hidup dibawah "cara afektif" kesenangan yang bersatu dalam perasaan dan pemikiran. Kesenangan merupakan perasaan subjek bila dihinggapi oleh perasaan yang lebih baik.

Cinta akan Diri, Sesama, dan Tuhan

Cinta akan dirinya sendiri sering dianggap oleh banyak orang sebagai egoisme. Egoisme adalah menolak perhatian otentik kepada orang lain dan hanya mengambil keuntungan dari orang lain. Padahal, mencintai diri sendiri hanya akan dapat ditemukan apabila orang tersebut dapat mencintai orang lain secara sungguh-sungguh.

Mencintai Tuhan bukan berarti kita mengasingkan diri dari diri kita sendiri. Hal ini dikarenakan Tuhan tidak pernah melawan kita. Tuhan adalah sesuatu yang transenden atau melampaui kita, namun juga imanen yaitu sangat dekat dengan kita. Menurut St. Agustinus, Tuhan adalah pangkal dari kepribadian kita dan merupakan dasar semua manusia untuk berkomunikasi.  Semakin kita dekat dengan orang lain, makan kita akan semakin dekat dengan Tuhan.


Sumber : http://www.doaharian.com/front/images/stories/gambar/doa-harian-0004.jpg


Pada akhir sesi pembelajaran mengenai Manusia dan  Afektivitas, Pak Carolus memanfaatkan sisa waktu yang ada dengan menggunakannya untuk membuat semacam permainan yang berkaitan dengan dinamika kelompok dan juga afektivitas manusia. Permainan ini sangat sederhana namun memilik makna yang mendalam. Kami diinstruksikan untuk membuat lingkaran yang besar dan kemudian kami melepas sepatu kami masing-masing dan menaruhnya di depan kami. Pak Carolus akan memulainya dengan menghampiri satu orang kemudian berkata "Apakah kamu mencintaiku?" Setelah itu, orang yang dihampiri dapat menjawab "Ya atau Tidak". Kemudian, Pak Carolus akan bertanya lagi "Mengapa kamu mencintaiku atau tidak mencintaiku". Orang yang dihampiri harus menjawab dengan menggunakan salah satu alasan yang spesifik, seperti "Karena kamu menggunakan gelang". Setelah memberikan alasan, semua orang yang merasa menggunakan gelang harus berpindah dari sepatu yang ditempatinya. Orang terakhir yang mendapatkan tempat akan dihukum dengan menggantikan peran dari Pak Carolus. Menurut saya, nilai-nilai yang didapatkan dari permainan ini adalah nilai solidaritas dan kebersamaan karena sesama teman dapat saling membantu, kemudian juga ada nilai konsentrasi sehingga dapat cepat tanggap dan merasa apabila alasan yang diberikan sesuai dengan apa yang ada di dirinya, dan masih banyak lagi. Permainan ini juga memberikan kami semacam refreshing untuk melepas kepenatan yang didapatkan selama kegiatan perkuliahan.


Sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXoRP-lpEX7nfgi53YG2sFqF-uBeC35Vf9FXOgLLcg0oJGNHCV7ewMyjNXhUmT6vGIWxgjq2Ki4YEBy_pIEIOjPJq5wRcI5cCGtnd_OBAcqqrLJ6gs0tjLgwkqxqEk7gc_krjZTrz7CcAp/s1600/kelinci.jpg


Referensi :
Power Point mengenai Manusia dan Afektivitasnya karangan Dr. Raja Oloan Tumanggor



Refleksi Filosofis Tentang Kebebasan
Pada sesi kedua pertemuan kedelapan ini, kami menerima materi mengenai Kebebasan. Materi tersebut diberikan oleh salah satu dosen favorit saya, yaitu Bapak Bonar Hutapea. Beliau memberikan penjelasan dengan sangat menarik dan juga penuh akan ide-ide yang membuat materi yang diberikan seakan-akan materi yang sangat mudah untuk dipahami dan dimengerti.

Jiwa dan Kebebasan
Eksistensi jiwa memampukan manusia untuk menghadirkan diri secara total di dunia dan memungkinkan manusia menentukan perbuatannya. Jiwa berhubungan dengan kehendak bebas dan karena jiwalah manusia menjadi mahluk bebas. Kebebasan itu mendasar bagi manusia dan merupakan arti pentingnya dari sebuah humanisme.

Menurut Erich Fromm dalam bukunya yang berjudul “The Fear of Freedom” menyatakan bahwa Sejarah manusia adalah sejarah perjuangan kebebasan. Hal tersebut memiliki makna bahwa kebebasan adalah hal yang tidak terpisahkan dari eksistensi manusia.


The Fear of Freedom
Erich Fromm

Sumber : http://www.magiccarpetbooks.com/shop_image/product/007965.jpg



Pandangan Determinisme
adalah aliran yang menolak kebebasan sebagai kenyataan hidup bagi manusia. Setiap peristiwa, termasuk tindakan dan keputusan manusia disebabkan oleh peristiwa-peristiwa lainnya.

Berikut adalah berbagai pandangan dan juga aliran mengenai determinisme :
1.    Determinisme fisik-biologis
2.    Determinisme psikologis
3.    Determinisme sosial
4.    Determinisme teologis

Kebebasan sebagai Bagian dari Eksistensi Manusia
Menurut padangan Immanuel Kant tentang kebebasan dan kehidupan moral, perbuatan moral ada pada kebebasan itu sendiri. Hal ini dikarenakan adanya tanggung jawab karena kehidupan tidak berjalan teratur tanpa adanya tanggung jawab.

Apa Arti Kebebasan?
Secara umum, kebebasan adalah ketika tidak adanya hambatan, paksaan, halangan, dan aturan. Namun, apabila ditelaah secara khusus, kebebasan tersebut dinamakan kebebasan eksistensial.
Menurut proses Filsuf Whitehead, kebebasan eksistensial adalah penyempurnaan diri dan  kesanggupan memilih dan memutuskan. Hal tersebut ditegaskan oleh  Franz Magnis-Suseno yang mengatakan bahwa ada kemampuan mengungkapkan berbagai dimensi kemanusiaan yaitu kebebasan dan hak-hak dasar.

Jenis-jenis Kebebasan
1.    Kebebasan horizontal
Adalah kebebasan yang berkaitan dengan kesenangan dan kesukaan yang bersifat spontan dan merupakan pertimbangan intelektual
2.    Kebebasan vertical
Adalah kebebasan untuk memiliki pilihan moral, pertimbangan tujuan, tingkatan nilai
3.    Kebebasan eksistensial
Adalah kebebasan yang terkait dengan kebebasan positif (lambang martabat manusia) dan kebebasan sosial (terkait dengan orang lain)
Nilai humanistik dalam kebebasan eksistensial
-       Melibatkan pertimbangan
-       Mengedepankan nilai kebaikan
-       Menghidupkan otonomi
-       Menyertakan tanggung jawab

Kebebasan sosial dibatasi dalam hal fisik, psikis dan normatif
alasan adanya pembatasan kebebasan sosial :
·         Menyertakan pengertian
·         Memberi ruang bagi kebebasan eksistensial
·         Menjamin pelaksanaan keadilan bagi masyarakat
·         Terkait dengan hakikat manusia sebagai mahkhluk sosial

Sejarah Perkembangan Masalah Kebebasan
Masalah kebebasan merupakan masalah yang sudah sangat lama dan memiliki sejarah panjang. Filsafat Yunani tidak memberikan jawaban yang memuaskan atas masalah kebebasan karena adanya pandangan bahwa semua hal berada di bawah “nasib” yang mengatasi manusia dan secara sadar atau tidak sadar menentukan tindakan. Jadi, tak ada pertanggungjawaban manusia atas tindakannya. Menurut pemikiran Yunani, manusia adalah bagian alam maka harus mengikuti hukum umum yang mengaturnya. Manusia terpengaruh oleh sejarah yang bergerak secara siklis

Pada zaman abad pertengahan, masalah kebebasan dilihat dalam perspektif teosentrik. Kemudian pada zaman modern, perspektif teosentrik digantikan oleh perspektif antroposentrik. Setelah itu, pada era kontemporer, kebebasan dipermasalahkan dari sudut pandang sosial. Kebebasan dalam pemikiran Timur cenderung dilihat sebagai pembebasan dari kendala keinginan egoistik dan dari kecemasan untuk mencapai kesatuan dan pengendalian diri.


Sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c3/Raphael_School_of_Athens.jpg/400px-Raphael_School_of_Athens.jpg


Pada akhir pembelajaran sesi kedua, kami mendapatkan tugas dari Pak Bonar berkenaan dengan materi mengenai Kebebasan ini. Pak Bonar mengajak kami untuk membuat semacam tugas tutorial mengenai Kebebasan dengan memberikan suatu pertanyaan yang sangat sederhana namun menuntut kami untuk berpikir tidak hanya secara logis, tetapi juga kritis. Pertanyaan yang diberikan adalah “Apakah Manusia Itu Bebas”.

Menurut saya, manusia pada dasarnya adalah makhluk yang memiliki kebebasan di setiap individunya. Namun, kebebasan tersebut tidak dapat diartikan bahwa bebas secara menyeluruh yang artinya boleh melakukan apa saja yang dia mau. Kebebasan tersebut juga tetap harus memiliki batasan-batasan yang menjadikan manusai tersebut menjadi individu yang baik yang dapat diterima manusia.

Manusia dapat dikatakan sebagai individu yang bebas karena manusia memiliki HAM (Hak Asasi Manusia) yang mendukung manusia untuk memiliki kebebasan yang paling mendasar, yaitu kebebasan untuk hidup. Setiap manusia juga diberikan banyak sekali kebebasan seperti kebebasan berekspresi, memberikan aspirasi/pendapat, memeluk agama sesuai kepercayaannya masing-masing, dan masih banyak lagi. Namun di balik semua itu, setiap individu juga tidak boleh melupakan bahwa semua itu tetap ada batasan yang tidak boleh dilewati. Contoh batasan itu adalah adanya hukum yang berlaku dan bersifat mengikat serta memaksa setiap individu untuk tunduk terhadap hukum tersebut.  Selain itu, adanya ajaran-ajaran agama yang juga bersifat mengatur individu untuk tetap berada di jalan yang benar sehingga seorang individu dapat dikatakan bebas secara utuh.

Manusia dapat dikatakan sebagai individu yang bebas apabila makna dari kebebasan itu sendiri tidak memiliki arti bahwa bebas melakukan apa saja yang dia inginkan, melainkan memiliki arti bebas untuk memilih segala sesuatunya menggunakan hati nurani. Sebab, nati nurani akan selalu menuntun manusia untuk melakukan hal-hal baik di dunia ini dan tidak akan menjerumuskan manusia itu sendiri pada dasarnya. Hati nurani akan membimbing setiap individu untuk selalu tetap di jalan yang benar dan mematuhi segala aturan yang berlaku salama aturan tersebut bertujuan untuk membentuk individu menjadi lebih baik lagi.

Saya juga ingin membahas bahwa pada dasarnya, memeluk agama bukanlah kewajiban dari setiap manusia. Wajib artinya harus memeluk agama tertentu. Memiliki kebebasan beragama itu sendiri memiliki makna bahwa setiap manusia diberikan hak untuk memeluk agamanya masing-masing sesuai dengan kepercayaannya. Pada dasarnya, setiap agama memiliki ajaran yang baik bagi individu sendiri, namun individu yang memeluk agama tersebut lah yang sering kali tidak baik dalam bertingkah laku di dunia ini.


Sumber : http://majalahembun.com/wp-content/uploads/2013/08/Hal-14.jpg


Referensi :

Power Point mengenai Refleksi Filsosif tentang Kebebasan karya Pak Bonar Hutapea, M.Si P.Si.



Pengetahuan dan  Intelegensi
Sebelum sesi ketiga mengenai Pengetahuan dan Intelegensi, kami mendapatkan waktu jeda yang cukup lama, yaitu kurang lebih satu jam. Kami pun diberikan tugas untuk membuat power point berkenaan dengan materi yang akan diberikan. Hal ini dimaksudkan agar murid-murid tidak hanya menjadi penerima informasi yang pasif, namun juga harus sebagai peserta didik yang aktif. Selain itu, tugas ini memberikan kami manfaat untuk mengembangkan kreativitas kami masing-masing dan juga meningkatkan solidaritas di dalam kelompok.

Kompleksitas Pengetahuan Manusia
Kompleksitas pengetahuan manusia adalah nilai kekayaan dan kesempurnaan bagi makhluk yang mempunyai baik bagi manusia, malaikat, ataupun binatang. Kompleksitas pengetahuan memberikan kami berbagai macam pandangan :


Sumber : http://manajemenproyekindonesia.com/wp-content/uploads/2011/11/1288033227Z6L9w4.jpg


Secara perseptif, manusia akan muncul secara spontan yang memungkinkan manusia untuk menyesuaikan diri secara langsung dengan situasi yang disajikan dan menyatakan dirinya lebih.
Secara reflektif adalah ketika manusia membuat suatu objektif dari realitas apapun juga dan mengungkapkannya baik dalam bentuk ide, konsep, definisi, dan putusan.
Secara diskursif adalah ketika memperhatikan suatu objek dari benda dan kemudian aspek yang lain, dari akibat ke sebab dan dari sebab ke akibat, dari prinsip ke konsekuensi dan dari konsekuensi ke prinsip.
Secara induitif adalah ketika manusia memahami secara langsung benda atau situasi dalam salah satu aspek secara keseluruhan dalam bagian, sebab dalam akibat, konsekuensi dan prinsip.
Secara induktif adalah ketika manusioa menarik yang universal dari pada yang tergolong individual.
Secara kontemplatif adalah ketika mempertimbangkan hal-hal yang ada dalam dirinya sendiri dan untuk dirinya sendiri.
Secara spekulatif adalah ketika mempertimbangkan hal-hal dalam ide atau konsep mengenai hal tersebut.
Secara praktis apabila mempertimbangkan hal-hal menurut bagaimana hal tersebut bias digunakan.

Arti Pengetahuan
Pengetahuan adalah suatu kegiatan yang mempengaruhi subjek yang mengetahui di dalam dirinya sehingga memperkaya dan menyempurnakan eksistensi dari subjek itu sendiri.


Sumber : http://1.bp.blogspot.com/-I0drwc5pyAY/URu1aqt4IuI/AAAAAAAACco/6j2622PoTuY/s1600/images.jpg


Dari segi subjek
Pengetahun memiliki karakteristik sebagai berikut :
Keterbukaan : si pengenal bisa menjadi sadar akan eksistensi dan kodrat realitas.
Kemampuan menyambut : objek yang dikenal mempengaruhi eksistensi subjek sendiri dan tinggal dalam bentuk gambar , ingatan dan ide.
Interioritas : adanya tempat dalam si pengenal dalam dirinya , maka ia mempunyai interioritas ,semakin banyak interioritas semakin banyak mengetahuinya.

Dari segi objek
Untuk menjadi objek yang dikenal, untuk menyatakan dirinya pada satu pihak membuat kesan (atau mempengaruhi) subjek. Dan pihak lain ditangkap oleh subjek itu. Suatu realitas bisa mempengaruhi lainnya, hanya sejauh ia distruktur , ditentukan , sejauh ia mempunyai bentuk yang memberikan kepada fisionomi khasnya dan menyebabkan adanya perbendaan dari yang bukan ia. Bentuk suatu benda menunjukkan kepada kita orientasi , tujuan dan arti benda itu.

Intelegensi
Yang bukan intelegensi :
Pengetahuan manusia adalah sekaligus indrawi dan intelektif.
Pengetahuan inderawi dan pengetahuan intelektif bersifat sinergis
Berkat inderawi pengetahuan manusia menyerupai pengetahuan hewan dan berkat keduanya (inderawi dan intelektif) ia melebihi secara esensial.

Inderawi batin adalah ingatan dan imajinasi (daya membayangkan), keduanya merupakan intelegensi, namun pancaindera hanya menggambarkan segi-segi material dan konkret serta individualisasikan sedangkan menyatakan, menyimpan, membangkitkan dan mempertimbangkan (konsep atau ide) struktur esensial , susunan metafisik, eidos dari objek itu.

Sifat dan Objek Intelegensi
Descartes
roh justru memungkinkan untuk mencapai hakikat sendiri dari realitas , sedangkan panca indera hanya memberitahukan kepada kita yang apa yang berguna atau apa yang merugikan dari hal-hal tersebut.


Rene Descartes
Corgito Ergo Sum

Sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzGSaHHey3QvPGVUVRVbI8BPRgUtvt4tYgccTbGXydDAUhtBHSIQibi1j0pAUEvxkSqMUeqfZ8OtDh-fv-Y8T7-g71ygBu-g04ze2DVUjFQOAWNJhKHT2IFwO5iNErvO5PxO_-GfBw_ejY/s320/COGITO.jpg


Psikologi kontemporer
Tidak menentang intelegensi dengan pancaindera, tetapi membandingkan intelegensi orang dewasa dengan intelegensi anak, intelegensi orang dewasa dapat dikenal dengan objeknya, sedangkan intelegensi anak bersifat egosentris.

Intelegensi berasal dari kata ‘intus’ berarti dalam. Legere berarti membaca dan menangkap. Sehingga Intelegensi berarti ‘membaca’ dimensi dalam segala hal dan menangkap artinya yang dalam.

Segala penegasan, penilaian, kesimpulan dan penalaran kita didasarkan kepada beberapa prinsip, yaitu :
1.    Prinsip identitas
2.    Prinsip alasan yang mencukupi
3.    Prinsip kausalitas efisien
Prinsip-prinsip tersebut bersifat eviden dari dirinya sendiri karena mereka tidak bisa disangkal tanpa dipergunakan sebagai alasan sangkalannya, mereka juga tidak bisa dibuktikan karena untuk membuktikan sesuatu harus digunakan suatu prinsip lebih fundamental daripada apa yang mau dibuktikan.

Kegiatan Intelegensi Manusia
Intelegensi merupakan salah satu kemampuan manusia dan beroperasi dengan partisipasi semua kemampuan lain. Intelegensi melalui aktivitas dinamisme intelektual saja, perlu kehendak, keyakinan, keberanian dan kesabaran. Untuk dapat mengerti dibutuhkan bantuan dan kolaborasi,perlu informasi terhadap suatu objek , bimbingan penelitian , berpikir dalam hubungan dengan orang-orang lain.

Kodrat Intelegensi Manusia
Menurut aliran sensualisme atau empirisme psikologi masukan informasi lewat indralah tempat bergantungnya pengetahuan kita dan intelegensi kita. Sifat immaterial atau karakter transeden inderawi buka hanya muncul sebagai kesimpulan analisis filosofis, karena roh bukanlah sesuatu yang bersifat material.

Walaupun telah menyiapkan bahan yang akan dipresentasikan, kelompok SPIRIT TO SHARE tidak memiliki kesempatan untuk menampilkan dan juga mencoba untuk menjelaskan kepada teman-teman mahasiswa dikarenakan kendala waktu. Banyak juga kelompok lainnya yang hanya mendapatkan. Setiap kelompok hanya diberikan waktu 3-5 menit untuk mempresentasikan hasil kerja yang telah dibuat. Kami sangat menyayangkan kesempatan minim yang diberikan kepada kami sehingga hasil karya kami tidak dapat ditampilkan. Terlebih lagi, para mahasiswa juga seakan-akan tidak mendapatkan materi yang baik dan jelas mengingat bahwa semua kelompok hanya menampilkan power pointnya dengan sekilas. Namun, kami telah berhasil menghimpun beberapa pertanyaan dari teman-teman kami mengenai hasil kerja kelompok kami :

Apakah pengetahuan itu berbanding lurus dengan intelegensi?

Kemampuan sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Adakalanya perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak yang lainnya, sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawan sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar.

Selama kegiatan belajar mengajar, tentunya terdapat materi pembelajaran berupa pengetahuan yang ingin disampaikan kepada para peserta didik. Hal ini menyebabkan bahwa pengetahuan sebenarnya berbanding lurus dengan intelegensi dan saling terkait antara yang satu dengan yang yang lain. Pengetahuan adalah rangsangan bagi manusia untuk dapat mengembangkan intelegensi masing-masing.


Sumber : http://www.darussalaf.or.id/wp-content/uploads/2014/03/garis-hitam-lurus-640x318.jpg


Apa contoh dari kegiatan intelegensi?

Kemampuan mengklasifikasi pola – pola objek
Seorang yang normal adalah orang yang mampu dalam mengklasifikasikan stimulasi-stimulasi yang tidak identik ke dalam satu kelas atau rumpun

Kemampuan beradaptasi (kemampuan belajar)
Kemampuan beradaptasi merupakan suatu kemampuan yang harus manusia miliki dalam kehidupannya dan kemampuan beradaptasi ini menentukan inteligensi atau kecerdasan seseorang apakah inteligensinya tinggi atau rendah

Kemampuan menalar secara deduktif
Yaitu kemampuan menalar atau melogikan sesuatu dari kesimpulan menjadi paparan yang detail

Kemampuan menalar secara induktif
Yakni kemampuan penalaran atau melogikakan sesuatu yang berupa paparan atau penjelasan menjadi suatu kesimpulan yang mewakili

Kemampuan mengembangkan konsep
Yaitu kemampuan seseorang memahami suatu cara kerja objek atau fungsinya dan kemampuannya bagaimana menginterpretasikan suatu kejadian

Kemampuan memahami
Kemampuan memahami adalah kemampuan seseorang dalam melihat adanya hubungan atau relasi didalam suatu masalah dan kegunaan – kegunaan hubungannya bagi pemecahan masalah tersebut.
Kemampuan untuk berfikir secara konvergen (memusat) dan divergen (menyebar)
Kemampuan berfikir secara abstrak
Kemampuan berfikir dan bertindak secara terarah, bertujuan, dan rasional
Kemampuan untuk menyatukan pengalaman-pengalaman
Kemampuan untuk menggunakan apa yang telah dipelajari
Kemampuan untuk belajar dengan lebih baik,
Kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sulit dengan memperhatikan    aspek psikologis dan intelektual
Kemampuan untuk menyesuaikan diri dan merespon terhadap situasi-situasi baru
Kemampuan untuk memahami masalah dan memecahkannya.

Karena intelegensi merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi sebenarnya tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.


Sumber : http://himitsuqalbu.files.wordpress.com/2013/07/motivasi-belajar.jpg


Apa itu Interioritas?

Interioritas itu, kita mengidentifikasi lagisecara lebih mendalam mengenai pengetahuan itu sendiri. Jadi, kita mencoba untuk mengetahui dan mencari tahu secara lebih atau mendalam mengenai suatu pengetahuan sehingga, pengetahuan tersebut menjadi sesuatu yang valid atau pasti.


Sumber : http://www.cocinasrio.es/imgs/interioristas.jpg


Bagaimana cara agar masyarakat umum mengetahui dan mengerti intelegensi?


Dengan cara melakukan test IQ, sehingga masyarakat umum dapat mengetahui dan mengerti itelegensi. Dengan test IQ pun kita dapat mengetahui berbagai hal, seperti tingkat IQ nya, pemahaman dan pengetahuannya. Dengan individu melakukan test IQ ,individu tersebut bisa mengetahui tingkat intelegensi dari dalam dirinya masing-masing sehingga masyarakat umum dapat mengetahui dan mengerti apa itu intelegensi.


Sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv521F23uNmQ4yKSXiZZntFzsm6JtlaSL-OM9uPDB3qy4Gt9mO_fHeXIlKUp7WhQ147OjzJERAlBBY9jjsE7QFek4ebCCbYX3oncUf0rUKOyf_z6yhY2zpksgYcRNv_aDfPa3HCIqrA0Y/s1600/Picture11.jpg


Referensi :
http://putusutrisna.blogspot.com/2011/04/hubungan-antara-intelegensi-dengan.html
http://kentanks.blogspirit.com/archive/2006/03/04/intelegensi-dan-iq.html
http://id.wikipedia.org/wiki/bakat/psikologi
http://id.wikipedia.org/wiki/kreativitas/psikologi
http://id.wikipedia.org/wiki/belajar/psikologi
Buku Modul Filsafat
https://www.google.co.id















8 komentar:

  1. dan, jujur ya gua sempet mikir ini blog cewe atau cowo loh hahaha saking rapinya blog u #gaboong. 90 dannis!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. wowww thanks banget loh jeannn... lu punya juga rapi sama keren banget blognya hehehe

      Hapus
  2. rapi amat wey blog lu hahahaha lagunya bikin tenang, over all uda bagus bngt hahaha 93 ya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks griddd. iya biar tenang baca blognya hehehehe

      Hapus
  3. bagus dan, lengkap juga.. 95 ya buat lw

    BalasHapus
  4. ini edan inih..... wkwkwk keren 99 !

    BalasHapus
  5. Coin Casino Review | Get $10 Free + $500 Bonus
    Coin Casino is a reliable, legal, safe and trusted 메리트카지노 online 제왕카지노 casino, offering a variety of games and payment options. All you 인카지노 have to do to

    BalasHapus