Pertemuan keenam pada hari Selasa, 23
September 2014 di Blok Filsafat merupakan pertemuan terakhir mahasiswa
Psikologi sebelum menempuh Ujian Tengah Semester. Memang, materi yang diberikan
hari ini mengenai Etika & Moral dan juga
Filsafat manusia tidak ikut serta sebagai materi yang harus dipelajari
untuk Ujian Tengah Blok. Namun, kami tetap harus memperhatikan seluruh materi
tersebut mengingat pentingnya materi itu untuk diri kita masing-masing dan juga
untuk Ujian Akhir Blok. Selamat membaca postingan ini dan tetap terus mengikuti update terbaru dari blog ini ! :)
Kelompok “Spirit To Share” mengawali
pertemuan pada pagi hari ini dengan melakukan konsultasi mengenai blog yang
telah di posting kami selama ini. Kami melakukan konsultasi dengan Pak Carolus
dan kami pun diberikan berbagai pengarahan yang sifatnya membangun. Pak Carolus
memberikan kelompok kami nilai 81 karena kelompok kami telah mengupdate terus
blog-blog kami masing-masing setiap harinya. Namun, masih ada berbagai macam
kekurangan yang mendasar seperti beberapa anggota kelompok kami masih ada yang
belom mencantumkan sumber / referensi di dalam blog. Hal ini memang menurut
kami adalah hal yang sangat sepele, namun ternyata akan berdampak berbahaya
apabila kami telah memasuki dunia maya. Kami dapat dikatakan sebagai seorang
plagiator apabila tidak mencantumkan sumber dan bisa dituntut menurut
undang-undang yang berlaku.
Materi yang diberikan pada kelas
pertama adalah materi mengenai Etika dan Moral. Materi ini sebenarnya telah
disinggung oleh tim dosen pada pertemuan sebelumnya, namun pada pertemuan kali
ini akan diperdalam dan difokuskan ke dalam “Etika dalam Praktek”
Etika dan Moral
Pengertian Etika
1. Secara Etimologis
Etika berasal dari bahasa
Yunani, yaitu Ethos yang artinya watak.
Moral berasal dari kata
Latin, yaitu Mos (tunggal) atau moris (jamak) yaitu artinya kebiasaan.
Jadi etika atau moral
dapat diartikan sebagai ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang
adat kebiasaan
2. Menurut KBBI
Etika adalah ilmu
mengenai baik buruknya, benar salahnya, serta hak dan kewajiban moral (akhlak)
yang dianut oleh masyarakat.
3. Menurut Bertens
Etika adalah nilai-nilai
dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok
dalam mengatur tingkah lakunya
Sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_JDD5LB7LS7GP-WWGT9uPIm0TmA1Qnd7Rl7U3Kg1fnKD9YOcp-RPXHl0-jdmkrqX3GBP04Z1QS7WV4u-7FCmldVYNHGtxTZEBzYE_U2No3QVkpLvKBI8mXe6W8MxFyQJDG11fWNdzd0gM/s1600/etika.jpg
Etika dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu :
1. ETIKA PERANGAI
Merupakan adat istiadat
atau kebiasaan yang disepakati oleh masyarakat dan menggambarkan perangai
manusia dalam kehidupan masyarakat tertentu pada waktu tertentu.
Contoh: berbusana adat,
pergaulan muda-mudi, perkawinan semenda, upacara adat.
2. ETIKA MORAL
Etika yang berkenaan
dengan kebiasaan berperilaku baik dan benar berdasarkan kodrat manusia.
Contoh: berkata dan
berbuat jujur, menghormati orang tua atau guru, menyantuni anak yatim-piatu
Arti Etika
• Etika
sebagai ilmu
“Ilmu
tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral.”
• Etika
sebagai kode etik
“Kumpulan
asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.”
• Etika
sebagai sistem nilai
“Nilai
mengenai benar-salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat.”
Sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiH_fiTrPH6sa3HV6v9PBCzlfaJZ7xiDKLECgdvyUqku0YCJVvl_dq-Ffxcufeuvwvr_nqBipaTjM1wJGheAUyEIdyfroSyyX-7_MTQ2gNrh3B7zaS4wZmkLMt7jFBau6SxuBb23RlpSw/s1600/code-of-ethics-2.jpg
Objek Formal dan Material dalam Etika
Objek formal etika adalah kebaikan
dan keburukan, bermoral tidak bermoral dari tingkah laku tersebut (Perbuatan
yang dilakukan secara tidak sadar atau tidak bebas)
Objek material etika adalah
tingkah laku atau perbuatan manusia (perbuatan yang dilakukan secara sadar dan
bebas).
Etika Sebagai Cabang Ilmu Filsafat
Etika merupakan cabang filsafat yang
menggunakan refleksi dan metode tugas manusia dalam upaya menggali nilai-nilai
moral pada situasi kehidupan konkret. Sebagai ilmu, etika hanya mencari
kebenaran. Etika sebagai ilmu juga bersifat kritis dan metodis. Namun sebagai
filsafat, etika mencari keterangan dan kebenaran yang sedalam-dalamnya.
Ketika kita mempelajari mengenai
etika, tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Belajar etika memiliki tujuan
untuk menyamakan persepsi tentang penilaian perbuatan baik dan buruk setiap
manusia dalam ruang dan waktu tertentu
Berdasarkan kajian ilmu, etika dibagi
menjadi 2 yaitu :
- Etika Normatif: mempelajari secara
kritis dan metodis norma-norma yang ada, untuk mencari norma dasar.
- Etika Fenomenologis: mempelajari secara
kritis dan metodis gejala-gejala moral seperti suara hati kesadaran moral,
kebebasan, tanggung jawab, norma-norma, dsb.
Sistematika Etika
1.
De Vos (1987)
-
Etika
Deskriptif
Etika deskriptif adalah etika
membahas apa yang dipandangnya berupa tingkah laku moral dalam arti luas.
Misalnya: adat kebiasaan, anggapan-anggapan tentang baik dan buruk
-
Sejarah Kesusilaan
Yang diselidiki adalah
pendirian-pendirian mengenai baik-buruk yang manakah, norma-norma kesusilaan
yang manakah yang pernah berlaku, dan cita-cita kesusilaan yang manakah yang
dianut oleh bangsa-bangsa tertentu
-
Fenomenologi Kesusilaan
ilmu pengetahuan yang melukiskan
kesusilaan sebagaimana adanya dari gejala kesusilaan yang terjadi dan
mempertanyakan apakah yang merupakan makna atau hakikat kesusilaan.
-
Etika
Normatif
Etika normatif berbicara tentang
apa yang seharusnya dilakukan dan bersifat menuntun perilaku manusia. Dalam
etika normatif, norma-norma dinilai dan sikap manusia ditentukan. Etika normative
merupakan preskriptif yang menentukan benar-tidaknya tingkah laku atau
anggapan-anggapan moral.
Cornelis De Vos
Sumber : https://www.google.co.id/search?q=etika+dan+moral&biw=1366&bih=667&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=Q5chVJPRAYiJuASo34CoDA&sqi=2&ved=0CAYQ_AUoAQ#tbm=isch&q=de+vos&facrc=_&imgdii=_&imgrc=MVdl5eEw6iVepM%253A%3B0sY1_jmvZHK75M%3Bhttp%253A%252F%252Fwww.wikigallery.org%252Fdownload%253D246347-Vos_Portrait-of-a-man.jpg%3Bhttp%253A%252F%252Fwww.wikigallery.org%252Fwiki%252Fpainting_246347%252FCornelis-De-Vos%252FPortrait-of-a-man%3B507%3B660
2.
K. Bertens (1993):
a. Etika Deskriptif
b. Etika Normatif (umum dan khusus)
c. Metaetika
Meta berasal dari Bahasa Yunani
yang berarti melebihi atau melampaui. Persoalan yang menyangkut metaetika
adalah persoalan yang rumit dan tidak dapat dijawab secara memuaskan.
Contoh : Pertanyaan
tentang hakikat keadilan, hakikat ketidakadilan, bahkan hakikat kebaikan dan
keburukan.
K. Bertens
Sumber : http://hidesi.files.wordpress.com/2007/09/k-bertens.jpg
3.
Franz Magnis-Suseno (1991)
a. Etika Umum
Etika umum merupakan
pegangan bagi manusia dalam
bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan.
Contoh tema yang menjadi
penyelidikan etika umum:
Bagaimana hubungan
tanggung jawab manusia dan kebebasannya? Dapatkah dipastikan bahwa manusia sungguh-sungguh
bebas?
b. Etika Khusus
Etika khusus membahas
prinsip-prinsip moral dasar dalam hubungan dengan kewajiban manusia di setiap
bidang kehidupan secara khusus.
-
Etika Individividual : menyangkut kewajiban sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
-
Etika Sosial : sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat
manusia.
- Sikap
terhadap sesama
-
Etika keluarga
-
Etika profesi: - biomedis
- bisnis
- hukum
- ilmu pengetahuan
- Etika politik
- Etika lingkungan hidup
- Kritik ideologi-ideologi
Frans Magnis Suseno
Sumber : http://www.suara-islam.com/images/berita/Franz-Magnis-Suseno_20140706_150359.jpg
Etika Profesi
Etika profesi adalah hubungan antar
manusia dalam satu lingkup profesi dan masyarakat pengguna profesi tersebut.
Secara umum ada beberapa ciri atau
sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
•
Adanya
pengetahuan khusus
•
Adanya
kaidah dan standar moral yang sangat tinggi.
•
Mengabdi
pada kepentingan masyarakat,
•
Ada
izin khusus untuk menjalankan suatu profesi.
•
Menjadi
anggota dari suatu profesi.
PRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI :
- Tanggung
jawab : terhadap pelaksanaan pekerjaan dan
hasilnya, serta dampak profesi untuk kehidupan orang lain
- Keadilan : menuntut kita untuk memberikan siapa
saja apa yang menjadi haknya.
- Otonomi : menuntut agar setiap kaum
profesional memiliki dan diberi kebebasan dalam menjalankan profesinya.
Sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSVRSCLr1GT55V4SitWPvIqOdTTdSskARasJy5I8vx7A6nVmDwhrGslcGou6HMdNcM8nstwBTUceJiir0lpA1mWrd9I5UfT5kPb6_f6HI1t1K-RcjsFzSr-PjvllwyvgrIy32QfpesycY/s1600/profesi+yg+jarang+di+indonesia.jpg
Kode Etik
Kode etik yaitu norma yang diterima
oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di
masyarakat
Tujuan kode etik :
-
Untuk
menjunjung tinggi martabat profesi.
-
Untuk
menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
-
Untuk
meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
-
Untuk
meningkatkan mutu profesi.
-
Untuk
meningkatkan mutu organisasi profesi.
-
Meningkatkan
layanan di atas keuntungan pribadi.
-
Mempunyai
organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
-
Menentukan
baku standarnya sendiri.
Aliran dalam Etika
1. Eudemonisme : menekankan bahwa kebaikan tertinggi
manusia terletak pada kebahagiaan atau situasi yang secara umum baik.
2. Hedonisme : kenikmatan dan kesenangan yang
menjadi tujuan hidup manusia.
3. Egoisme : kesenangan dan kebaikan diri sendiri
menjadi target usaha seseorang (bukan kebaikan orang lain)
4. Utilitarianisme : segala sesuatu yang berguna selalu
dianggap baik.
5. Deontologisme : Sikap dan intensi pelaku lebih
diutamakan daripada apa yang dilakukan secara konsekuensi perbuatan itu
Deontologisme Etis : dasar moraladalah kewajiban.
6. Etika situasi : kebenaran suatu tindakan ditemukan
dalam situasi konkret individual (situasi mempengaruhi kesadaran individual)
Perbedaan Etika dan Moral
Etika berasal dari bahasa
Yunani “ethos,” artinya adat kebiasaan. Moral berasal dari bahasa Latin “mos,”
artinya adat kebiasaan. Jadi, keduanya memiliki kesamaan arti hanya asal
bahasanya yang berbeda. Namun, ada sedikit perbedaan dalam penggunaannya
sehari-hari yaitu moral digunakan untuk
perbuatan yang sedang dinilai sedangkan etika digunakan untuk pengkajian sistem
nilai-nilai yang ada.
Amoral dan Imoral
Amoral:
-
tidak
berhubungan dengan konteks moral
-
di
luar suasana etis
-
non-moral
Immoral:
-
bertentangan
dengan moralitas yang baik
-
secara
moral buruk
-
tidak
etis
Etika dan Etiket
Etika
|
Etiket
|
Menetapkan norma perbuatan, apakah
boleh dilakukan atau tidak, misalnya: masuk rumah orang lain tanpa izin.
|
Menetapkan cara melakukan perbuatan
dan sesuai yang diharapkan
|
Berlaku tidak bergantung pada ada
tidaknya orang lain, misal larangan mencuri selalu berlaku, baik ada atau
tidak orang lain.
|
Berlaku hanya dalam pergaulan, jika
tidak ada orang lain etiket tidak berlaku.
|
Bersifat absolut, misalnya jangan mencuri,
jangan membunuh
|
Bersifat relatif, sesuatu yang
dianggap tidak sopan dalam suatu kebudayaan dapat dianggap sopan dalam kebudayaan
lain.
|
Memandang manusia dari segi dalam
(batin)
|
Memandang manusia dari segi luar (lahiriah)
|
Sumber : http://image.slidesharecdn.com/etikadanetiketi-120709061050-phpapp01/95/etika-dan-etiket-1-728.jpg?cb=1341832465
Beda Etika dan Hukum
-
Hukum
membatasi diri pada tingkah laku lahiriah saja sedangkan etika menyangkut juga
sikap batin seseorang.
-
Sanksi
hukum bisa dipaksakan, etika tidak bisa dipaksakan
-
Hukum
didasarkan pada kehendak masyarakat dan akhirnya atas kehendak Negara,
sedangkan etika melebihi para individu dan masyarakat.
-
Hukum
memberikan putusan terhadap perbuatan, sedangkan etika memberikan penilaian
baik buruknya.
-
Etika
ditujukan kepada manusia sebagai makhluk individu sedangkan hukum ditujukan
kepada manusia sebagai makhluk sosial.
Sumber : http://1.bp.blogspot.com/-NiG9-badoK4/UIV3Xnjp4FI/AAAAAAAAAKo/a5YIbNbO3ME/s1600/hukum.jpg
Beda Etika dan Agama
Etika sebagai cabang filsafat
bertitik tolak pada akal pikiran, bukan agama. Etika mendasarkan diri hanya
pada argumentasi rasional. Agama bertitik tolak dari wahyu Tuhan melalui Kitab
Suci.
Sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEii_KnuN108xS1Xs8-1Nv37wkEP9oeFOaetWxxSpsGM5KFHYrXUif1RuM3Eh-nOS4P72f7t0Qqj6U2FM8NO732-FixINUDuNdVPtcJGMh9AEXbtDlhu2Xd601TGZmxjtaKgELTanrBRvF1I/s1600/bible.jpg
Pada akhir sesi pertama ini, Pak
Carolus menampilkan kepada kami video-video mengenai etika yang ada di berbagai
belahan dunia. Diawali dengan video tentang pilihan prolife atau prochoice.
Video tersebut menceritakan tentang kecelakaan yang terjadi saat mendaki suatu
gunung yang sangat curam. Kesalahan terjadi pada tali pengait sehingga membuat
mereka hanya bertumpu pada seutas tali yang semakin lama tidak mampu untuk
menahan berat mereka. Seorang pemuda harus menjadi decision maker untuk rela
mengorbankan ayahnya dengan cara memotong tali tersebut atau membiarkan tali
tersebut sampai pada akhirnya ketiganya dari mereka akan mati. Kami pun diajak
Pak Carolus untuk mencoba memberikan argumentasi dari video yang baru saja
ditayangkan. Menurut kelompok Spirit To Share, kami memilih untuk prochoice
yang artinya apabila dihadapkan pada situasi tersebut kita harus rela
kehilangan ayah kita sendiri dari pada kehilangan seluruh nyawa manusia yang
ada di sana. Kami pun percaya bahwa sebenarnya hidup ini adalah sebuah pilihan.
Meskipun pada akhirnya semua manusia di muka bumi ini akan mati, tetapi kita
harus memutuskan untuk meminimalisir akibat terburuk yang mungkin terjadi meski
harus mengorbankan orang yang paling kita cintai.
Sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVIL1Ftvsjz2XAKj-HA0lNF2r4DjB0IV2QtrwYfrg8IxzIDfU1R2ojrECPGX140HR5s2UoduNfAUQogvpM0N-eEklC1aSB-NdLpjEIPKpsn4sN4lJrBcinIcfTJOliDTRrIsPVag5YNrXs/s1600/decisions.jpg
Video kedua yang ditampilkan adalah
video hasil karya Pak Carolus sendiri yang berjudul “Jakarta Undercover”. Dalam
video tersebut berisi tentang berbagai fenomena yang terjadi di daerah ibu
kota. Banyaknya joki, club malam, pergaulan bebas, memakai obat-obat terlarang,
kerusuhan, dan lain sebagainya. Namun, dibalik semua itu apabila kita coba
telusuri lebih dalam lagi, setiap individu pasti memiliki bakat dan talentanya
masing-masing. Kita harus bisa menggali potensi yang ada di dalam diri kita dan
kita juga tidak boleh melupakan Tuhan sebagai Pencipta kita.
Sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0vh-N_eWAyFtdYNqCEPFuvdKxOBIPFlhsnxkYA2tkEHTVVF2hX_DAQIk8PpBqiJBUVD2Jr0ujHiDDLudMrAClEj2UdxeR5lx5oCWs51tOef05FKHDPmyTb8jW-1jTsvSZ16Of0x5Zhts/s1600/E-Book_Jakarta+Undercover.jpg
Video ketiga yang ditampilkan adalah kejadian
yang terjadi di Negara China, seorang guru yang dengan tega memukuli anak
muridnya karena tidak dapat memahami materi pelajaran yang diberikan. Menurut
kami, hal yang dilakukan dalam video tersebut sangatlah tidak
berperikemanusiaan dan harus ditindak secara hukum. Dalam kodratnya, setiap
manusia memiliki hak untuk bertanya khususnya dalam kegiatan belajar mengajar
apabila merasa suatu materi yang dibahas kurang dimengerti.
Sumber : http://pelitabimbel.files.wordpress.com/2012/04/121.jpg
Video keempat yang ditampilkan juga
berasal dari Negara China dimana dalam kegiatan belajar mengajar, seorang guru
wanita telah sangat serius menerangkan kepada murid-muridnya mengenai suatu
materi pelajaran. Tiba-tiba, guru tersebut melihat salah seorang murid yang ada
di dalam kelasnya menggunakan handphone ketika jam pelajaran dan tidak
memperhatikan materi yang dijelaskan. Tanpa piker panjang lagi, guru tersebut
langsung mengambil dan membanting handphone murid itu sehingga menjadi pecah
berkeping-keping. Menurut kelompok kami, murid tersebut memang salah karena
menggunakan handphone ketika kegiatan belajar mengajar. Namun, seharusnya guru
yang baik dapat memberikan teguran ataupun nasehat terlebih dahulu kepada
muridnya itu, tidak langsung mengambil dan membanting handphone.
Setelah berhasil untuk menganalisa
semua video yang diberikan oleh Pak Carolus, kami pun juga diberi tugas lagi.
Tugas tersebut mengajak kami untuk mengamati lingkungan sekitar Universitas
Tarumanagara yang tergolong dalam etika lingkungan hidup.
Kelas mengenai etika dan moral ini
pun telah usai. Menurut saya, penjelasan yang diberikan oleh Pak Carolus sudah
cukup jelas sehingga dapat memberikan kepada kami gambaran mengenai perbedaan
yang mendasar dari etika, moral, etiket, hukum, agama dan lain sebagainya. Hal
ini memberikan manfaat bagi kami agar tidak salah dalam menggunakan
istilah-istilah tersebut di kehidupan sehari-hari.
REFERENSI :
- Magnis
Suseno(1987) Etika Dasar, masalah pokok filsafat moral, Yogyakarta: Kanisius
- Magnis
Suseno (1997) Tokoh Etika Sejak Jaman Yunani s/d Abad ke 19, Yogyakarta:
Kanisius.
- K.
Berten(2007) Etika, Jakarta: Gramedia
- Purwa
Hadiwardoyo(1990) Moral dan Masalahnya, Yogyakarta: Kanisisus
- Power
Point mengenai Etika dan Moral karangan Bapak Carolus Suharyanto, Lic. Theol
Filsafat Manusia
Pada sesi kedua ini, kami diberikan
materi mengenai Filsafat Manusia. Awalnya saya berpikir bahwa materi yang
diberikan akan menjadi materi yang sangat membosankan karena topik yang kurang
menarik. Namun semua itu langsung terjawab tuntas karena dosen yang memberikan
kami materi mengenai Filsafat Manusia adalah dosen yang sangat atraktif dan
menarik. Beliau adalah Bapak Bonar Hutapea, M.Si. Psi. Pak Bonar merupakan
dosen dengan teknik pengajaran yang menarik dimana selalu menyelipkan
intermesso merupaka lelucon-lelucon yang dapat mengembalikan focus kami kepada
pelajaran. Beliau juga selalu menerima argumentasi dari pada murid sehingga
kegiatan belajar mengajar menjadi sangat efektif karena adanya interaksi antara
tenaga pendidik dan peserta didik.
Pengertian Filsafat Manusia
Filsafat manusia adalah Cabang ilmu
filsafat yang memikirkan tentang asal-usul kehidupan manusia (origin of human
life), hakikat hidup manusia (the nature of human life), dan realitas
eksistensi manusia. Maka, filsafat manusia menanyakan pertanyaan krusial
tentang dirinya sendiri dan secara bertahap memberi jawaban bagi diri sendiri.
Pentingnya mempelajari Filsafat
Manusia
Manusia adalah makhluk yang mampu dan
wajib menyelidiki arti yang dalam dari “yang ada”. Manusia adalah makhluk yang
bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri sehingga dapat mengenal dan mengerti
diri sendiri secara mendalam agar dapat mengatur diri dalam hidup ini.
Relevansi dalam Filsafat Manusia
Manusia pada dasarnya memiliki sifat
yang dinamis, misteri dan paradoksal. Dinamis memiliki arti bahwa semua manusia
pasti berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, termasuk seorang manusia
dapat berubah karena factor tertentu. Misteri adalah kehidupan manusia yang
dipenuhi akan misteri, misalnya apakah ada kehidupan lain setelah adanya
kematian? Pertanyaan tersebut sering kali muncul dalam benak kita semua dan
secara tidak langsung kita telah berpikir secara philosopi.
Sumber : http://4.bp.blogspot.com/-nEP8Ctf4Up8/UKsm7C85hdI/AAAAAAAACFE/Kyte3VtVh3o/s1600/Fikih+Zakat+Kotemporer.jpg
Metode Filsafat Manusia
Filsafat manusia menggunakan metode
sintesis dan reflektif. Metode sintesis dalam filsafat manusia adalah mensintesiskan
pengalaman dan pengetahuan ke dalam satu visi. Contohnya dari sistem-sistem
besar filsafat Bergson tentang “daya penggerak hidup”; filsafat Hegel tentang
“Roh”; filsafat para materialis tentang hakikat “materi”. Dengan metode
sintesis maka tercapailah visi menyeluruh dan rasional tentang hakikat manusia.
Dari suatu pengalaman dan pengetahuan tentang manusia,para filsof mencoba
menyaring dan menggolongkan isi pengalaman dan pengetahuan ke dalam satu atau
dua kategori realitas paling dasar, yaitu hakikat dari semua umat manusia.
Sumber : http://blog.espol.edu.ec/vicenteriofrio/files/2010/03/5-sintesis.jpg
Yang kedua yaitu metode refleksi.
Metode refleksi dalam filsafat manusia tampak dari pemikiran pemikiran
filsafati besar seperti yang dikembangkan
oleh Descartes,Kant,Edmund Husserl. Refleksi yang dimaksud yaitu proses
pemahaman diri berdasarkan pada totalitas gejala dan kejadian manusia yang
sedang direnungkannya. Contohnya apakah esensi keindahan itu, apakah esensi
manusia itu.
Sumber : http://statis.dakwatuna.com/wp-content/uploads/2013/10/manusia-kayu-bercermin.jpg
Sedangkan ciri-ciri dari filsafat
manusia itu sendiri yaitu ekstensif,intensif,dan kritis. Ciri ektensif filsafat
manusia yaitu luasnya jangkauan atau menyeluruhnya objek kajian yang digeluti
oleh filsafat. Ciri lain dari filsafat manuisa yaitu intensif yang artinya
mendasar bahwa filsafat manusia hendak mencari ilmu,hakikat,akar yang melandasi
kenyataan manusia, baik yang tampak pada gejala kehidupan sehari-hari, maupun
yang terdapat di dalam data data dan teori ilmiah. Ciri kritis dalam filsafat
manusia berhubungan dengan dua metode yang dipakainya(sintesa dan refleksi).
Karena tujuannya filsafat manusia pada taraf akhir tidak lain adalah untuk
memahami diri berupa ilmu pengetahuan, kebudayaan, atau ideologi.
Objek Filsafat Manusia
Objek material : manusia
Objek formal : esensi manusia,
strukturnya yang fundamental (sesuatu yang melalui daya pikir, bukan
penginderaan)
Pertanyaan dalam Filsafat Manusia
Apakah manusia itu?
Siapakah manusia itu?
Apakah makna eksistensi manusia?
Apakah artinya manusia dan bagaimana
masa depan manusia?
Pendapat Tokoh Mengenai Filsafat Manusia
Max Scheler dan Heidegger :
Tak ada zaman, seperti zaman sekarang
di mana manusia menjadi pertanyaan bagi dirinya sendiri atau menjadi
problematik bagi dirinya. Tak ada pula masa di mana di tengah kemajuan yang
pesat mengenai manusia, manusialah paling kurang tahu tentang dirinya dan
tentang identitasnya.
Max Scheler
Sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/af/Scheler_max.jpg
A.Heschel
Filsafat manusiamempunyai perhatian terhadap manusia
dalam totalitasnya, bukan dalam aspek ini atau itu. setiap ilmu terspesialisasi
(antropologi, linguistik, fisiologi, kedokteran, psikologi, sosiologi, ekonomi,
ilmu politik), betapapun kerasnya usaha mereka, mereka tetap membatasi
totalitas dari individu dengan memandangnya dari segi salah satu fungsi, atau
dari dorongan tertentu.
Contoh : Perdebatan tentang kebebasan
yang terjadi. Satu pihak menyatakan bahwa bukan merupaka individu yang bebas
sepenuhnya, karena terikat akan hasrat yang ada di dalam dirinya sejak lahir.
Sedangkan pihak lain menyatakan bahwa setiap manusia adalah individu yang bebas
karena memiliki hati nurani sejak lahir yang tidak dapat dipisahkan oleh siapapun.
A.Heschel
Sumber : http://www.onbeing.org/sites/default/files/null/heschel_lead.jpg
Augustinus
aku menjadi masalah besar bagi diriku
(ketika Augustinus melihat kematian temannya)
Adam Schaft
karena kita adalah manusia yang akan
mati. Kita tidak akan puas dengan perubahan formasi sosial melulu, tetapi kita
ingin mengetahui persoalan pribadi
Albert Camus
Refleksi filosofis tentang manusia
dapat tumbuh dari pengalaman akan kehampaan, alienasi, rutinitas, dan
absurditas
ALBERT CAMUS
Sumber : http://fc08.deviantart.net/fs71/i/2012/078/6/d/22__albert_camus_by_sfegraphics-d4t8u6w.png
Yang dibahas dalam Filsafat Manusia :
- Mencari kekhasan manusia
- Manusia sebagai “ada-di-dunia”
- Evolusi
- Antarsubyektivitas (sosialitas
manusia)
- Manusia sebagai eksistensi bertubuh
- Transendensi
- Manusia sebagai roh
- Pengetahuan manusia
- Kebebasan
- Kesejarahan/historisitas
- kebudayaan, sains dan teknologi
- Dimensi antropologis dari pekerjaan
- Manusia sebagai pribadi/persona
- Kematian dan harapan
Pembelajaran mengenai Filsafat
Manusia ini sungguh terasa mengasyikan dan tidak terasa waktu cepat sekali
berlalu. Di akhir sesi kedua ini, Pak Bonar memberikan kebebasan kepada para
mahasiswa untuk memberikan pertanyaan seputar Filsafat Manusia. Banyak
mahasiswa memberikan pertanyaan-pertanyaan menarik kepada Pak Bonar sehingga
beliau menjadi sangat senang mengajar di dalam kelas kami ini. Kami pun
berharap agar cara mengajar dari Pak Bonar dapat terus diterapkan, bahkan
diterapkan oleh dosen-dosen lainnya sehingga materi yang diberikan menjadi
sangat menarik bukan menjadi materi yang membosankan.
Referensi :
Power Point mengenai Filsafat Manusia
karangan Bapak Bonar Hutapea, M.Si. Psi.
Baguss dannn !! Rapihh hehehe 86 deh
BalasHapusthanks yaaa. :)
Hapusmaterinya oke nih lengkap nilainya 92 yaa
BalasHapusthanks adya. makin kompak sama solid bareng kelompok spirit to share ya !!
Hapuslengkap banget.. pake hati jatoh gitu wkwkwk. 90 yahhh buat lu
BalasHapusiya cyn biar yang bacanya juga bisa ngegalau sekalian liat hati jatoh wkakakaka
Hapuslengkap dan kreatif bgt yaaa... mudah dipahami bahasanya nilainya 95 buat dannis yaaaaaa
BalasHapusthanks ya yuli. tetep semangat buat kerjain tugas blognya ya !! hehehe
HapusMantap banget. Perfect. Pertahankan yaaa....... blog kamu pantas dapat 99
BalasHapusGOOD JOB !!
wah thanks banget susanthy buat peniliannya sama blog gw :)
HapusPembuatan blog nya terlalu dipaksa dalam beberapa aspek, namun materi yang diberikan cukup bagus dan jelas.
BalasHapusNilai yang pantas kamu dapatkan adalah : 93
LANJUTKAN !
thanks buat masukannya ya, masukannya sangat membangun hehehe
HapusTerima kasih ya penjelasan nya. Blog ini sudah membantu saya dalam pembuatan tugas sekolah saya.
BalasHapusTerima kasih
welcome for whoever you are ! hahaha semoga bisa bermanfaat ya materinya :)
Hapusmakasih banget buat blog ini
BalasHapusngebantu banget dalam pembuatan tugas sayaa dan sangat detail dan jelas
nilai: 99,5
sangat membantu!!!
KEEP UP THE GOOD WORK
THANKS ANAK STP TRISAKTI !! semoga bisa bermanfaat buat pembelajaran di sana, thanks juga buat nilainya hehehe good luck and sukses kuliahnyaa..
HapusMantab gan blognya membantu sekali dan sangat bermanfaat. 98 deh skornya
BalasHapusiya semoga bisa bermanfaat ya blog iniii hahaha
Hapusmantep dahh Dann...
BalasHapustopsdahh
makin giat buat post berikutnyaaa dahhh
Bagus deh blog'nya .. ga nyangka laki-laki bisa rapih juga nulis blognya wkwk . 90 ya buat blognyaa . :D
BalasHapusBlog ini lengkap banget bagus banget isi2nya bermanfaat. Nilainya 93 deh
BalasHapus