Pertemuan Ketujuh ini diawali dengan Ujian Tengah Semester yang dilaksanakan pada hari Kamis, 25 September 2014 pukul 8.00 sampai dengan pukul 9.40. Setelah UTS, para mahasiswa diberikan waktu istirahat sekitar 20 menit lalu kemudian melanjutkan materi pelajaran di kelas. Banyak mahasiswa yang sudah kehilangan konsentrasinya dikarenakan soal ujian yang cukup sulit dan rumit serta membutuhkan logika pikir yang mendalam. Oleh sebab itu, banyak peserta didik yang tidak dapat fokus terhadap pelajaran. Namun semua itu tetap harus dijalankan mengingat pentinganya materi yang berkenaan dengan Filsafat Manusia (Badan dan Jiwa) di Blok Filsafat ini. So, here we go ! Semoga bermanfaat bagi kalian semua ya postingan ini ! :)
Filsafat Manusia: Jiwa dan Badan
BADAN DAN JIWA
Merupakan kesatuan yang membentuk keutuhan
pribadi manusia.
Ada 2 aliran berbeda yang membahas
tentang jiwa dan badan ini, yaitu :
MONISME
Badan dan jiwa merupakan satu
substansi.
Ada 3 bentuk aliran dalam monisme :
Materialisme
materi sebagai dasar bagi segala hal
yang ada, disebut juga fisikalisme. Pada dasarnya, manusia bersumber dari
materi. Eksistensi jiwa bersifat kronologis (sebab akibat)
Teori Identitas
perbedaan jiwa dan badan hanya pada
arti, bukan referensi. Teori identitas mengakui aktivitas mental manusia dimana
badan dan jiwa merupakan elemen yang sama
Idealisme
Idealisme mengatakan bahwa tidak
semua hal berdasarkan materi, seperti pengalaman, nilai dan makna. Rene Descartes
dengan "cogito ergo sum" merupakan peletak dasar bentuk idealisme
Sumber : http://us.cdn2.123rf.com/168nwm/radiantskies/radiantskies1301/radiantskies130100863/17198140-nuage-de-mot-abstrait-pour-monisme-avec-des-etiquettes-et-des-termes-connexes.jpg
DUALISME
Mengatakan bahwa badan dan jiwa adalah
2 elemen berbeda dan terpisah, dalam pengertian dan objek.
Ada 4 bentuk aliran Dualisme :
Interaksionalisme
Fokus pada timbal-balik antara badan
dan jiwa
Okkasionalisme
memasukan atau memberikan kesempatan
(occasion) kepada dimensi ilahi. Hubungan peristiwa mental dan fisik bisa
terjadi dengan campur tangan ilahi
Paralelisme
ada 2 peristiwa yang berjalan
beriringan, yaitu peristiwa mental dan fisik, namun satu tidak menjadi sumber
bagi yang lainnya. Ragawi berada di alam, kejiwaan berada di dalam jiwa itu
sendiri.
Epifenomenalisme
melihat hubungan jiwa dan badan
melalui syaraf. Satu-satunya unsur untuk menyelidiki proses kejiwaan adalah
syaraf.
Sumber : http://raisonsdecroire.files.wordpress.com/2007/09/dualisme.jpg
TANGGAPAN SINGKAT
Pandangan monisme bertentangan dengan
hakikat manusia. Plato berkata bahwa badan bersifat sementara, dan jiwa yang
bersifat abadi. Kelemahan monisme yaitu tidak bisa melihat bahwa pengalaman
bersifat personal
Pandangan dualisme, khususnya
paralelisme sulit diterima. Paralelisme mengatakan bahwa badan dan jiwa adalah
2 hal yang terpisah, padahal sebenarnya sangat sulit untuk dipisahkan.
BADAN MANUSIA
Badan adalah elemen mendasar dalam
membentuk pribadi manusia. Hakikat badan bukan terletak pada dimensi
materialnya, tapi dalam seluruh aktivitas entitas yang terjadi dalam badan.
Menurut Gabriel Marcel, membicarakan tubuh adalah membicarakan badan. Hakikat
badan adalah seluruh aktivitas yang terjadi di dalam badan (tertawa, menangis,
berjalan, berlari, duduk)
Gabriel Marcel
Sumber : http://www.rugusavay.com/wp-content/uploads/2013/09/Gabriel-Marcel-Quotes-4.jpg
JIWA MANUSIA
Jiwa adalah sesuatu yang berada di
luar hakikat manusia. Jiwa harus dipahami sebagai kompleksitas kegiatan mental
manusia. Jiwa manusia bukanlah makhluk halus. Jiwa menyadarkan manusia siapa
dirinya.
James P.Pratt mengatakan ada 4
kemampuan dasar jiwa manusia, yaitu :
1. Kualitas penginderaan
2. Menghasilkan makna dari penginderaan
khusus
3. Tanggapan terhadap hasil penginderaan
4. Tanggapan terhadap proses pemikiran
demi kebaikan
Sumber : http://acifoundations.com/wp-content/uploads/2009/11/thinking.jpeg
St. Augustinus mengatakan bahwa
manusia hanya bisa menilai tindakan karena dorongan dari jiwa. Kemampuan jiwa
menunjukkan bahwa kegiatan manusia bukan kegiatan mekanistik.
KESIMPULAN
Manusia adalah realitas prinsipal yang
terbentuk dari 2 elemen, yaitu material dan spiritual. Badan dan jiwa adalah
kesatuan yang membentuk eksistensi manusia. Jiwa tidak dapat berfungsi jika
tidak ada badan. Badan manusia adalah dinamika dari jiwa itu sendiri.
Di akhir sesi pembelajaran, seperti biasa dibuka sesi pertanyaan kepada mahasiswa untuk bertanya segala sesuatu yang masih mengganjal di dalam hati kami. Ada satu pertanyaan yang menarik dan masih saya ingat dan akan saya coba share kepada teman-teman yang membaca blog ini. Pertanyaan tersebut adalah pertanyaan tentang "Perbedaan antara roh dan jiwa". Pak Raja menjawab pertanyaan tersebut dengan sangat singkat dan jelas. Beliau mengatakan bahwa pada dasarnya roh adalah bagian dari pada jiwa itu sendiri. Jiwa merupakan sesuatu yang lebih universal, namun jiwa hanya ada di dalam diri manusia.
Sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxfgNw1hJxX6fjdj-JiCRfntO-dA_HjdixWVWraFgDLzBm5RIJ6y7PQ35bdBjCaJG7o1QZVlKMURSSEej44VzmvS5JRelpX0K9pikmaKMm61zDEQgayDn1Z-46I1k90xRQNcIdpRyesYM/s1600/MAKRUS+jiwa.jpg
Setelah sesi tanya jawab, kami juga diberikan tugas oleh Pak Carolus mengenai sesuatu yang berhubungan dengan badan dan jiwa. Kami diminta untuk membuat semacam dialog imajinatif mengenai badan dan jiwa. Kelompok "SPIRIT TO SHARE" telah membuat dialog imajinatif tersebut. Berikut adalah hasil kerja kelompok kami :
Sumber : Dokumen Pribadi Penulis
Sumber : Dokumen Pribadi Penulis
Referensi :
Power Point mengenai Badan dan Jiwa Manusia karangan Dr. Raja Oloan
Tumanggor
eaea curhat ya abis UTS hahaha lucu nih singkat banget kaya ringkasan jadinya. 92 yuhuu
BalasHapusga sampe curhat juga si jean hahaha thanks yaaa nilainya !! hehehe
Hapuslengkap dan.. 95 ya buat lw..
BalasHapusthanks yolaaaa :)
Hapuslengkap dann 90 ya
BalasHapusthanks yuli nilainya :)
Hapuskeren nih. lengkap ! 97
BalasHapus