Jumat, 26 September 2014

Pertemuan Ketujuh (Kamis, 25 September 2014)

Pertemuan Ketujuh ini diawali dengan Ujian Tengah  Semester yang dilaksanakan pada hari Kamis, 25 September 2014 pukul 8.00 sampai dengan pukul 9.40. Setelah UTS, para mahasiswa diberikan waktu istirahat sekitar 20 menit lalu kemudian melanjutkan materi pelajaran di kelas. Banyak mahasiswa yang sudah kehilangan konsentrasinya dikarenakan soal ujian yang cukup sulit dan rumit serta membutuhkan logika pikir yang mendalam. Oleh sebab itu, banyak peserta didik yang tidak dapat fokus terhadap pelajaran. Namun semua itu tetap harus dijalankan mengingat pentinganya materi yang berkenaan dengan Filsafat Manusia (Badan dan Jiwa) di Blok Filsafat ini. So, here we go ! Semoga bermanfaat bagi kalian semua ya postingan ini ! :)



Filsafat Manusia: Jiwa dan Badan

BADAN DAN JIWA
Merupakan kesatuan yang membentuk keutuhan pribadi manusia.
Ada 2 aliran berbeda yang membahas tentang jiwa dan badan ini, yaitu :
MONISME
Badan dan jiwa merupakan satu substansi.
Ada 3 bentuk aliran dalam monisme :
Materialisme
materi sebagai dasar bagi segala hal yang ada, disebut juga fisikalisme. Pada dasarnya, manusia bersumber dari materi. Eksistensi jiwa bersifat kronologis (sebab akibat)
Teori Identitas
perbedaan jiwa dan badan hanya pada arti, bukan referensi. Teori identitas mengakui aktivitas mental manusia dimana badan dan jiwa merupakan elemen yang sama
Idealisme
Idealisme mengatakan bahwa tidak semua hal berdasarkan materi, seperti pengalaman, nilai dan makna. Rene Descartes dengan "cogito ergo sum" merupakan peletak dasar bentuk idealisme


Sumber : http://us.cdn2.123rf.com/168nwm/radiantskies/radiantskies1301/radiantskies130100863/17198140-nuage-de-mot-abstrait-pour-monisme-avec-des-etiquettes-et-des-termes-connexes.jpg


DUALISME
Mengatakan bahwa badan dan jiwa adalah 2 elemen berbeda dan terpisah, dalam pengertian dan objek.
Ada 4 bentuk aliran Dualisme :
Interaksionalisme
Fokus pada timbal-balik antara badan dan jiwa
Okkasionalisme
memasukan atau memberikan kesempatan (occasion) kepada dimensi ilahi. Hubungan peristiwa mental dan fisik bisa terjadi dengan campur tangan ilahi
Paralelisme
ada 2 peristiwa yang berjalan beriringan, yaitu peristiwa mental dan fisik, namun satu tidak menjadi sumber bagi yang lainnya. Ragawi berada di alam, kejiwaan berada di dalam jiwa itu sendiri.
Epifenomenalisme
melihat hubungan jiwa dan badan melalui syaraf. Satu-satunya unsur untuk menyelidiki proses kejiwaan adalah syaraf.


Sumber : http://raisonsdecroire.files.wordpress.com/2007/09/dualisme.jpg


TANGGAPAN SINGKAT
Pandangan monisme bertentangan dengan hakikat manusia. Plato berkata bahwa badan bersifat sementara, dan jiwa yang bersifat abadi. Kelemahan monisme yaitu tidak bisa melihat bahwa pengalaman bersifat personal
Pandangan dualisme, khususnya paralelisme sulit diterima. Paralelisme mengatakan bahwa badan dan jiwa adalah 2 hal yang terpisah, padahal sebenarnya sangat sulit untuk dipisahkan.

BADAN MANUSIA
Badan adalah elemen mendasar dalam membentuk pribadi manusia. Hakikat badan bukan terletak pada dimensi materialnya, tapi dalam seluruh aktivitas entitas yang terjadi dalam badan. Menurut Gabriel Marcel, membicarakan tubuh adalah membicarakan badan. Hakikat badan adalah seluruh aktivitas yang terjadi di dalam badan (tertawa, menangis, berjalan, berlari, duduk)


Gabriel Marcel
Sumber : http://www.rugusavay.com/wp-content/uploads/2013/09/Gabriel-Marcel-Quotes-4.jpg


JIWA MANUSIA
Jiwa adalah sesuatu yang berada di luar hakikat manusia. Jiwa harus dipahami sebagai kompleksitas kegiatan mental manusia. Jiwa manusia bukanlah makhluk halus. Jiwa menyadarkan manusia siapa dirinya.
James P.Pratt mengatakan ada 4 kemampuan dasar jiwa manusia, yaitu :
1.      Kualitas penginderaan
2.      Menghasilkan makna dari penginderaan khusus
3.      Tanggapan terhadap hasil penginderaan
4.      Tanggapan terhadap proses pemikiran demi kebaikan


Sumber : http://acifoundations.com/wp-content/uploads/2009/11/thinking.jpeg


St. Augustinus mengatakan bahwa manusia hanya bisa menilai tindakan karena dorongan dari jiwa. Kemampuan jiwa menunjukkan bahwa kegiatan manusia bukan kegiatan mekanistik.


KESIMPULAN
Manusia adalah realitas prinsipal yang terbentuk dari 2 elemen, yaitu material dan spiritual. Badan dan jiwa adalah kesatuan yang membentuk eksistensi manusia. Jiwa tidak dapat berfungsi jika tidak ada badan. Badan manusia adalah dinamika dari jiwa itu sendiri.

Di akhir sesi pembelajaran, seperti biasa dibuka sesi pertanyaan kepada mahasiswa untuk bertanya segala sesuatu yang masih mengganjal di dalam hati kami. Ada satu pertanyaan yang menarik dan masih saya ingat dan akan saya coba share kepada teman-teman yang membaca blog ini. Pertanyaan tersebut adalah pertanyaan tentang "Perbedaan antara roh dan jiwa". Pak Raja menjawab pertanyaan tersebut dengan sangat singkat dan jelas. Beliau mengatakan bahwa pada dasarnya roh adalah bagian dari pada jiwa itu sendiri. Jiwa merupakan sesuatu yang lebih universal, namun jiwa hanya ada di dalam diri manusia.


Sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxfgNw1hJxX6fjdj-JiCRfntO-dA_HjdixWVWraFgDLzBm5RIJ6y7PQ35bdBjCaJG7o1QZVlKMURSSEej44VzmvS5JRelpX0K9pikmaKMm61zDEQgayDn1Z-46I1k90xRQNcIdpRyesYM/s1600/MAKRUS+jiwa.jpg

Setelah sesi tanya jawab, kami juga diberikan tugas oleh Pak Carolus mengenai sesuatu yang berhubungan dengan badan dan jiwa. Kami diminta untuk membuat semacam dialog imajinatif mengenai badan dan jiwa. Kelompok "SPIRIT TO SHARE" telah membuat dialog imajinatif tersebut. Berikut adalah hasil kerja kelompok kami :


Sumber : Dokumen Pribadi Penulis


Sumber : Dokumen Pribadi Penulis



Referensi :

Power Point mengenai Badan dan Jiwa Manusia karangan Dr. Raja Oloan Tumanggor

7 komentar:

  1. eaea curhat ya abis UTS hahaha lucu nih singkat banget kaya ringkasan jadinya. 92 yuhuu

    BalasHapus
    Balasan
    1. ga sampe curhat juga si jean hahaha thanks yaaa nilainya !! hehehe

      Hapus
  2. lengkap dan.. 95 ya buat lw..

    BalasHapus
  3. lengkap dann 90 ya

    BalasHapus