Senin, 10 November 2014

Pentingnya Intimacy, Passion, dan Commitment pada Pasangan Suami Istri

Pentingnya Intimacy, Passion, dan Commitment pada Pasangan Suami Istri

Latar Belakang
Setiap manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan sesama. Manusia akan selalu membutuhkan orang lain untuk melakukan segala aktivitas dalam kehidupannya. Salah satu yang dibutuhkan oleh manusia adalah cinta yang diperoleh dari pasangan hidup. Sifat dasar manusia selalu ingin mencintai dan dicintai mendorong untuk mencari pasangan hidup. Setiap individu akan menyatukan janji suci mereka dalam bentuk ikatan pernikahan sehingga pasangan tersebut akan menjadi sepasang suami istri.

Rabu, 05 November 2014

Peranan Kecerdasan Spiritual (SQ) dalam Kehidupan Sehari-hari

Peranan Kecerdasan Spiritual (SQ) dalam Kehidupan Sehari-hari

Pengertian Kecerdasan Spiritual
Pengertian kecerdasan spiritual menurut pencetus istilah Spiritual Intelligence. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang berada di dalam diri dan terhubung dengan kebijaksanaan dari luar diri. Kecerdasaan spiritual merupakan kecerdasan yang tidak hanya mengenali nilai yang ada, tetapi juga secara kreatif untuk menemukan nilai yang baru (Zohar & Marshall, 2000).

Minggu, 05 Oktober 2014

Pertemuan Kesepuluh (Jumat, 3 Oktober 2014)

Pada pertemuan kali ini, banyak mahasiswa yang merasa lelah dan tidak bersemangat untuk mengikuti materi yang akan diberikan. Hal ini dikarenakan keletihan yang dirasakan oleh sebagian besar mahasiswa akibat acara fieldtrip yang dilaksanakan pada hari sebelumnya. Namun, para mahasiwa tetap harus menerima materi pembelajaran demi memperluas pengetahuan yang dimilikinya. Materi pembelajaran pada hari ini berhubungan dengan Eksistensialisme. Topik pembahasan eksistensialisme ini cukup menarik karena kami diberikan pemahaman mengenai perbedaan antara "berada" dan memiliki "eksistensi". Hal tersebut membuka pikiran kami untuk berpikir lebih kritis mengenai eksistensialisme. Semoga pembahasan pada blog ini dapat bermanfaat bagi para pembaca :)

Pertemuan Kesembilan (Kamis, 2 Oktober 2014)

Pada pertemuan kesembilan ini, seluruh mahasiswa Psikologi Universitas Tarumanagara pergi ke Kampung Betawi untuk kegiatan fieldtrip. Sebelum pergi, kami diberikan kuliah terbuka secara singkat mengenai Etos Kerja sebagai bekal kami selama acara di sana. Materi mengenai Etos Kerja ini cukup memberikan manfaat bagi kelompok Spirit to Share guna membantuk kami dalam pengerjaan tugas yang diberikan selama kami mengikuti kegiatan Fieltrip. So, langsung disimak aja ya ! Semoga bermanfaat !

Kamis, 02 Oktober 2014

FIELTRIP TO SETU BABAKAN (Kamis, 2 Oktober 2014)

Pertemuan Kesembilan merupakan pertemuan pertama setelah kami tidak mendapatkan materi di Fakultas Psikologi karena seluruh mahasiswa harus menempuh Ujian Tengah Semester untuk Mata Kuliah Umum (MKU). Pertemuan pertama pada minggu pertama di bulan Oktober memang tidak seperti biasanya dimana kami hanya duduk saja di dalam kelas untuk mendengarkan materi dari dosen. Pada pertemuan kali ini, kami diajak oleh tim dosen untuk berkunjung ke suatu kampung betawi yang berada di daerah Jakarta Selatan, yaitu Setu Babakan.

Jumat, 26 September 2014

Pertemuan Kedelapan (Jumat, 27 September 2014)

Pada pertemuan kedelapan ini, kami mahasiswa Fakultas Psikologi 2014 mendapatkan 1 kelas tambahan yang menyebabkan kami harus kuliah hingga jam 3 sore. Memang kelas tambahan tersebut cukup membuat kami kelelahan mengingat banyaknya tugas yang diberikan dan kami baru saja menempuh UTS. Namun karena waktu yang terbatas, kami pun harus mengikuti kelas tambahan tersebut. So, ini adalah rangkuman saya berkenaan dengan Manusia dan Afektivitasnya, Kebebasan, dan juga Pengetahuan dan Intelegensi. Semoga bermanfaat ! :)

TUGAS TUTORIAL KEBEBASAN



APAKAH MANUSIA ITU BEBAS?

Menurut saya, manusia pada dasarnya adalah makhluk yang memiliki kebebasan di setiap individunya. Namun, kebebasan tersebut tidak dapat diartikan bahwa bebas secara menyeluruh yang artinya boleh melakukan apa saja yang dia mau. Kebebasan tersebut juga tetap harus memiliki batasan-batasan yang menjadikan manusia tersebut menjadi individu yang baik yang dapat diterima manusia.