Sabtu, 20 September 2014

Pertemuan Kedua (Selasa, 16 September 2014)

Di hari kedua pembelajaran blog Filsafat ini, kami mempelajari mengenai dua ilmu yang mungkin awalnya terasa sangat asing bagi kita semua, yaitu Auksiologi dan juga Metafisika. Namun rasa asing itu seakan-akan terasa sirna seketika karena Pak Mikha dan Pak Raja menjelaskan kedua materi tersebut dengan baik dan jelas.
AKSIOLOGI
Sebenarnya, materi yang seharusnya diberikan pertama kali pada hari kedua ini adalah Metafisika terlebih dahulu baru kemudian materi Aksiologi. Namun dikarenakan dosen pembimbing Metafisika berhalangan hadir pada kelas pertama, maka materi Aksiologi ini menjadi materi pembuka bagi kami di hari kedua.



Ketika ingin memulai pembelajaran dan ingin menggunakan fasilitas proyektor, tim pengajar mengalami masalah karena proyektor tidak terhubung dengan laptop yang berisikan data powerpoint untuk membantu para mahasiswa agar supaya lebih memahami materi yang diberikan. Hal tersebut membuang waktu yang cukup lama, namun pada akhirnya kami semua tetap dapat mendapatkan materi pelajaran menggunakan proyektor.
Aksiologi merupakan bagian dari filsafat yang menaruh perhatian tentang nilai kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Nilai yang dimaksud dalam aksiologi adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai.
Aksiologi membedakan fakta dan nilai. Fakta adalah sesuatu yang ada secara nyata, berlangsung begitu saja (objektif). Sementara nilai sebagai sesuatu yg berlaku, sesuatu yg memikat/mengimbau kita (apresiasi)
*Fakta selalu mendahului nilai, terdapat fakta terlebih dahulu baru kemudian kita memberikan penilaian terhadap fakta tersebut*
Nilai digolongkan menjadi bermacam-macam jenis, yaitu :
  • nilai ekonomis: berdasarkan hukum ekonomi (harga beli, harga jual)
  • nilai estetis: berhubungan dengan keindahan (lukisan, lagu)
  • Nilai moral : nilai yang memiliki kekuatan besar yg memaksa utk menerimanya, walaupun bertentangan dengan hasrat dan kepentingan pribadi kita.
Mata Uang Indonesia (Nilai Ekonomis)
Sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/4a/Indonesian_Rupiah_(IDR)_banknotes2009.jpg


Aksiologi dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Etika
mengkaji tentang prinsip dan konsep yang mendasari penilaian terhadap perilaku manusia.Etika digunakan untuk membedakan hal-hal, perbuatan-perbuatan, atau manusia-manusia lainnya.

Sumber : http://www.anneahira.com/images/pengertian-etika-sosial.jpg

2. Estetika
Estetika mengkaji tentang prinsip yang mendasari penilaian atas peranan rasa dalam pertimbangan pengalaman keindahan dari suatu seni dari setiap manusia terhadap fenomena di lingkungan sekitarnya.
Lukisan Monalisa
Sumber : http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/mona-lisa-lukisan-karya-leonardo-da-vinci-_120720172953-993.jpg


Objektif dan  Subjektif
Nilai dikatakan objektif apabila nilai tersebut tidak didasarkan kepada kesadaran dari subjek penilai. kebenaran nilai objektif tidak tergantung pada pendapat individu melainkan fakta. Sebaliknya, nilai subjektif adalah nilai yang berdasarkan pandangan seseorang terhadap sesuatu. Nilai dikatan subjektif apabila didasari pada perasaan seseorang.
Peranan nilai :
  • Nilai merupakan objek sejati bagi tindakan manusia.
  • Nilai mengarahkan manusia dan memberi daya tarik bagi manusia dalam membentuk dirinya melalui tindakan-tindakannya.
  • Menata hubungan sosial dalam masyarakat.
  • Memperkuat identitas kita sebagai manusia
Aksiologi sangatlah menarik bagi saya karena langsung terkait dengan kehidupan sehari-hari. Pada akhir sesi pembelajaran, Pak Mikha memberikan tugas kepada masing-masing kelompok untuk memberikan nilai kepada objek apapun yang berada di lingkungan sekitar Universitas Tarumanagara. Hal ini membuat kami dapat mengembangkan kreatifitas dan juga daya pikir yang kritis dari masing-masing kami.

Kelompok kami mencoba untuk mengekritisi dan mengupas lebih dalam lagi mengenai metode pembelajaran  Fakultas Psikologi di Universitas Tarumanagara angkatan 2014. Mahasiswa Psikologi angkatan 2014 terdiri dari 170 orang mahasiswa yang tergabung dalam suatu kelas besar. Apabila ditinjau dari nilai estetika, menurut kelompok kami hal tersebut tidak memberikan nilai estetika yang baik karena kelas akan terlihat sangat ramai sehingga tidak sedap dipandang mata. Selain itu juga, banyak sekali aktivitas-aktivitas yang dapat dilakukan di luar pengawasan dari para tim pengajar yang dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar. 

Kami juga meninjau dari nilai moral dapat diperoleh dari metode pembelajaran di Fakultas Psikologi. Menurut kami, dengan menggabungkan seluruh mahasiswa angkatan 2014 ke dalam satu kelas dapat secara langsung maupun tidak langsung membuka pintu bagi kami semua untuk dapat berkenalan antara yang satu dengan yang lainnya. Hubungan pertemanan dapat terjalin dengan baik antara mahasiswa yang membuat mahasiswa tersebut menjadi semakin dapat bersosialisasi di lingkungan yang baru. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah solidaritas antar mahasiswa dapat terjalin dengan baik. Nilai moral lainnya yang dapat diperoleh adalah para mahasiswa juga dituntut untuk menjadi seorang pribadi yang mandiri. Maksudnya adalah sebagai seorang individu yang telah menyandang status sebagai mahasiswa seharusnya mampu untuk dapat menempatkan diri dengan baik dan benar. Sebagai penerima materi pelajaran yang baik harus mampu untuk fokus dan memusatkan konsentrasi kepada materi pelajaran yang diberikan dengan mengesampingkan godaan-godaan yang selalu muncul setiap saat, seperti bermain handphone, ngobrol di luar materi pelajaran, dan lain sebagainya. Semua itu kembali lagi kepada keputusan dari setiap pribadi mahasiswa untuk memilih.

Sumber : http://kaffahcollege.com/wp-content/uploads/2013/05/konsentrasi.png

Kami juga meninjau dari segi efektifitas dari metode pembelajaran tersebut. Jumlah mahasiswa dalam satu kelas yang terlalu banyak tidak sebanding dengan hanya seorang dosen yang memberikan materi pelajaran. Hal ini menyebabkan mahasiswa dapat sangat mudah untuk kehilangan konsentrasi sehingga pelajaran menjadi kurang efektif. Selain itu juga, mahasiswa juga tidak dapat menyerap dengan baik materi yang diberikan.

Referensi : 
Power Point mengenai Aksiologi karangan Bapak Mikha Agus Widianto, M.Pd



METAFISIKA
Di kelas kedua, kami membahas mengenai ilmu Metafisika bersama dengan Pak Raja. Sebelum menjelaskan metafisika, Pak Raja menyinggung sedikit mengenai percabangan pada ilmu Filsafat yang salah satunya adalah metafisika. Metafisika merupakan ilmu yang mengkaji mengenai usaha untuk menyelediki apakah hakikat yang berada di balik realitas yang ada. Memang materi mengenai Metafisika ini lebih rumit dibandingkan materi Auksiologi, namun itu semua pada akhirnya dapat kami pahami berkat bimbingan dari Pak Raja. 
Secara umum, metafisika adalah pembahasan yang komprehensif mengenai seluruh realitas atau segala sesuatu yang ada. Metafisika dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Metafisika Umum (Ontologi)
Membahas segala sesuatu yang ada secara menyeluruh dengan cara memisahkan eksistensi dari penampilan eksistensi itu.
Otologi memiliki 3 teori :
  • Idealisme : ada sesungguhnya berada di dunia ide, yang tampak nyata dalam alam indrawi hanyalah bayangan dari yang sesungguhnya.
  • Materialisme : menolak hal yg tak kelihatan. Ada yang sesungguhnya adalah yg keberadaannya semata-mata material. Realitas ialah alam kebendaan.
  • Dualisme : tipe fundamental substansi adalah materi (secara fisis) dan mental (tdk kelihatan scr fisis).
2. Metafisika Khusus (Teologi Metafisik)
  • Kosmologi: percakapan tentang alam / ketertiban paling fundamental dari seluruh realitas yang ada di dunia. Memandang alam sbg totalitas dr fenomena. Yg disoroti adalah ruang dan waktu, perubahan, kebutuhan, keabadian dg metode rasional.
  • Teologi metafisik: dikenal dengan theodicea yang membahas kepercayaan pada Allah di tengah realitas kejahatan yg merajalela di dunia. Membahas eksistensi Allah lepas dari kepercayaan agama.
Harus saya akui bahwa ilmu Filsafat merupakan ilmu yang sangat asing bagi saya sehingga untuk memahami materi yang diberikan diperlukan pembelajaran yang rutin. Meskipun saya masih mengalami beberapa kesulitan dalam memahami materi Filsafat ini, saya akan selalu berusaha untuk belajar dan mengerti mengenai materi yang diberikan. Saya juga berharap dukungan dari para dosen pengajar agar dapat memberikan materi menggunakan cara yang menarik sehingga membuat para mahasiswa menjadi semakin tertarik untuk memahami lebih dalam lagi mengenai seluruh materi Filsafat ini.


Aristoteles

Sumber : http://ocw.unican.es/cursos-transversales/presentaciones-eficaces/materiales/tema-10/aristoteles.png/image_preview

Referensi : 
Power Point mengenai Metafisika karangan Dr. Raja Oloan Tumanggor

17 komentar:

  1. Waaahhh banyak gambarnyaaaa asik banget! 90 dan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks mike, stay tune sama blog gw ya !! hahaha

      Hapus
  2. lucu nis gambarnya. keren hahaha.. 90 loh buat lu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wow thanks ya nilainya cyn hehehe jangan lupa diupdate ya blog lu ! semangat !

      Hapus
  3. nice blog dan gue kasih 90 deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks litha, semoga blognya bisa bermanfaat ya hehehe

      Hapus
  4. banyak gambarrnya lagi ckckck :"")) 90

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya biar yang baca ga bosen rey hehehe thanks nilainya :)

      Hapus
  5. wiiiih ada foto foto nya jadi makin enak dibaca nyaa kasih nilai 90 yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. wihhhh thanks banget ya audy komennya. God Bless :)

      Hapus
  6. komplit ada gambar ada tulisan 90 !

    BalasHapus
  7. nialinya 90 buat danis bagus dan menarik.

    BalasHapus
  8. Terima kasih ya penjelasan nya. Blog ini sudah membantu saya dalam pembuatan tugas sekolah saya.
    Terima kasih

    BalasHapus
  9. Pembuatan blog nya terlalu dipaksa dalam beberapa aspek, namun materi yang diberikan cukup bagus dan jelas.
    Nilai yang pantas kamu dapatkan adalah : 93

    LANJUTKAN !

    BalasHapus